Update Covid-19 Nasional: 1.724 Kasus Baru, 2.040 Sembuh, 12 Meninggal

Update Covid-19 Nasional: 1.724 Kasus Baru, 2.040 Sembuh, 12 Meninggal
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Update perkembangan Covid-19 di Indonesia  dilaporkan bertambah 1.724 kasus baru, Sabtu (24/9/2022). Dengan demikian total kasus telah mencapai 6.421.118 selama pandemi berlangsung.

Jumlah tersebut adalah hasil tracing melalui pemeriksaan sebanyak 50.376 spesimen yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).

Berdasarkan pantauan data dari laman resmi Kementerian Kesehatan, dilaporkan pula terdapat 2.040 pasien sembuh hari ini, sehingga total telah mencapai 6.241.138 atau sebesar 97,2 persen.

Sedangkan pasien meninggal dilaporkan sebanyak 12 orang, sehingga total telah mencapai 157.998, atau 2,5 persen pasien kehilangan nyawa terdampak penyakit mematikan ini.

Dilaporkan pula kasus aktif saat ini tercatat sebanyak 21.982 atau sebesar 0,3 persen, berkurang sebanyak 328 kasus dibanding hari sebelumnya.

Sementara dilaporkan pula pada hari ini pasien suspek tercatat sebanyak 3.991 orang.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril menyebutkan sejumlah tahapan agar pandemi Covid-19 bisa berakhir. Hal itu merespon narasi pernyataan Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus bahwa akhir pandemi sudah di depan mata. 

"Mempertegas ya, pandemi belum berakhir walaupun kita sudah bisa melihat akhir dari pandemi. Tapi kita (Indonesia) berada di posisi yang baik dengan laporan kasus yang terus menurun. Ini yang dimaksud Dirjen WHO," ujar Syahril melalui keterangannya, dikutip Sabtu (24/9).

Kendati demikian, pernyataan WHO tersebut bukan pengumuman akhir dari pandemi, tetapi hanya mengingatkan bahwa akhir pandemi harus diraih. 

Syahril menjabarkan, poin pertama yang tetap perlu dilakukan adalah meningkatkan vaksinasi. WHO mengimbau setiap negara untuk menyelesaikan vaksinasi terhadap lansia dan tenaga kesehatan.

Selain itu, testing dan sequencing juga harus digiatkan agar dapat mendeteksi varian baru.   ***