Wacana Provinsi Cirebon Raya, Siapkah Jabar Kehilangan Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan?

Wacana Provinsi Cirebon Raya, Siapkah Jabar Kehilangan Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan?
Lihat Foto

WJoday, Cirebon - Acara seminar yang bertajuk "Menuju Pembentukan Propinsi Cirebon Raya" telah digelar pada Senin (27/9/2021) di Hotel Prima, Cirebon

Anggota DPR RI KH Maman Imanulhaq mengatakan acara tersebut sebagai upaya mewujudkan visi Sunan Gunung Jati

"Ini adalah sebuah upaya untuk mewujudkan visi Sunan Gunung Jati," kata KH Maman Imanulhaq.

Turut hadir Ketua Komite Percepatan Pembentukan Propinsi Cirebon Raya (KP3C) Kurniawan Bahtiar, Ketua KP3C menyatakan kesiapannya untuk mengantar terbentuknya propinsi Cirebon Raya dalam beberapa tahun ke depan.

Kurniawan mengatakan upaya ini adalah perjuangan yang bukan begitu saja. Karena gerakan ini berdasarkan aspirasi masyarakat Cirebon Raya. 

Bukan secara emosional

Wilayah Cirebon Raya yang dimaksud disini adalah wilayah yang meliputi kota-kota Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan, atau disingkat dengan Ciayumajakuning.

KH Maman Imanulhaq atau akrab disapa Kang Maman yang didaulat berbicara itu mengatakan terbentuknya Propinsi Cirebon Raya nantinya bakal mempercepat pembangunan di Ciayumajakuning.

Sedangkan salah satu anggota KP3C, Nina Kurnia Hikmawati, mengatakan pembentukan Propinsi Cirebon Raya juga untuk menghadapi tantangan dalam upaya mengejar ketinggalan wilayah Ciayumajakuning.

"Supaya Ciayumajakuning tidak tertinggal dan tenggelam," kata Nina.

Kang Maman juga menjelaskan Ciayumajakuning memiliki sumber daya alam dan manusia yang sangat potensial.

Dalam prosesnya, KP3C mendesak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar berdialog dengan para penggagas yang yang tergabung dalam KP3C.

KP3C mengatakan pembentukan propinsi baru ini sudah sesuai dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Selain Kang Maman, anggota KP3C, hadir juga di seminar para tokoh lainnya yang terkait antara lain anggota DPRD DPD RI, akademisi, dan Ketua Forkodetada.

Namun jangan menyangka semua pihak langsung setuju dengan usulan pembentukan propinsi Cirebon Raya itu. Salah satu pihak yang menyatakan tidak tertarik dengan usulan itu datangnya dari Walikota Cirebon, H. Nasaruddin Azis.

Azis menyatakan tidak tertarik wacana itu.

"Saya lebih memilih untuk berkontribusi untuk Provinsi Jawa Barat untuk mengembangkan Jabar," katanya saat dimintai tanggapannya terkait seminar itu.

Azis mengemukakan alasannya karena masih ada pekerjaan yang lebih penting dari itu yaitu penanganan Covid-19 yang membutuhkan biaya yang sangat banyak untuk penanggulangan nya.

"Biaya itu ditanggung oleh Pemerintah Pusat dan Propinsi. Jangan memaksakan diri untuk membuat Propinsi baru sementara kita tengah berjuang untuk melindungi rakyat dari Covid-19," kata Azis.

Apakah wacana dari KP3C ini akan mendapatkan tentangan dari pihak-pihak lainnya yang dirugikan atau merasa kehilangan dengan terbentuknya Cirebon Raya?

Cirebon kaya akan kesenian dan kebudayaannya, juga kaya akan sumber daya alam dan manusia, pada batiknya, maka jika Jawa Barat kehilangan mereka maka itu Jawa Barat akan semakin sempit dan kehilangan kebanggaan.

Dulunya Propinsi Banten juga merupakan bagian dari Jawa Barat. Namun Propinsi Sunda ini menjadi lebih sempit, karena Banten memisahkan diri pada tahun 2000 lalu.

Mau makin sempit dan kehilangan kebanggaan lagi?

Terpisahnya Jawa Barat dengan Banten tentu ada perbedaan-perbedaan tertentu yang mendasar, juga dengan wacana Ciayumajakuning.

Bisa jadi karena penduduk di wilayah itu (Ciayumajakuning) penduduknya adalah adaptasi yang dipengaruhi oleh penduduk yang berbahasa Jawa (campursari).***