Wali Kota Bogor Usulkan Gunakan Dana Talangan Agar Trans Pakuan Tetap Beroperasi

Wali Kota Bogor Usulkan Gunakan Dana Talangan Agar Trans Pakuan Tetap Beroperasi
Lihat Foto

WJtoday, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya mengusulkan dapat memakai dana talangan sebesar Rp2 miliar/bulan yang dimiliki perusahaan operator Biskita Trans Pakuan untuk tetap beroperasi.

Hal tersebut bisa dilakukan untuk  mengantisipasi jeda atau penghentian sementara oleh Kemenhub melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

“Konsorsium ini, yakni operator Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) dan Lorena punya alokasi untuk dana talangan. Kalau BPTJ mengizinkan maka akan digunakan dana talangan untuk pramudi dan logistiknya," jelas Bima, Senin (3/1/2022).

Bima berharap layanan Biskita Trans Pakuan (BTS) yang sejak diluncurkan awal November 2021 dan memiliki tingkat keterisian penumpang mencapai 11.600 penumpang per hari operasionalnya tetap berlanjut karena antuasias masyarakat Kota Bogor yang tinggi terhadap Biskita Trans Pakuan perlu dijaga.

"Saya berharap itu supaya layanan tidak terganggu. Karena di lapangan sudah beroperasi dengan sangat baik. Jadi besok, kami akan menyurati BPTJ," sebutnya.

Dia pun berjanji Pemerintah Kota Bogor akan terus berkoordinasi dengan BPTJ agar Biskita Transpakuan segera mengaspal kembali.

Baca juga: Kemenhub Setop Sementara Operasi Biskita Transpakuan Bogor Sejak 1 Januari

Penghentian sementara operasional Biskita Transpakuan oleh BPTJ di Kota Bogor, bersamaan juga dengan lebih dari 30 daerah lain yang mengoperasikan layanan sejenis, yakni buy the service (BTS) dari Kemenhub.

Alasannnya, BPTJ sedang melakukan penyesuaian mekanisme pengadaan barang/jasa dari pelelangan umum menjadi pengadaan melalui e-catalog.

Selain itu, dalam proses mengusulkan kontrak tahun jamak kepada Kementerian Keuangan untuk memberikan iklim investasi yang lebih menarik bagi operator sekaligus memberikan jaminan layanan jangka panjang, menandakan perlu ada kematangan perencanaan sebelumnya untuk sampai kepada kebijakan jeda operasional.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PDJT Kota Bogor Lies Permana Lestari mengatakan, masa jeda operasional ini akan dimanfaatkan PDJT untuk melakukan pembenahan dan peningkatan layanan.

"Kami beritahukan bahwa ini jedanya hanya sementara. Mereka tetap dipekerjakan, mereka dalam posisi standby, karena memang di luar kewenangan PDJT juga," kata Lies.  ***