Bagaimana Bisa Undangan Pernikahan Digital di WhatsApp Bobol Rekening? Berikut Penjelasannya

Bagaimana Bisa Undangan Pernikahan Digital di WhatsApp Bobol Rekening? Berikut Penjelasannya

WJtoday, Jakarta - Ada gaya baru modus pembobolan rekening. Modusnya adalah menyebar undangan pernikahan dengan file apk di Whatsapp.

Dari tangkapan layar yang beredar, para penipu itu mengirimkan foto dan undangan pernikahan. Selain itu mereka juga meminta penerima untuk membuka undangan berbentuk file APK.

Sekadar informasi, file dengan ekstensi APK adalah berkas paket aplikasi android yang biasa digunakan untuk mendistribusikan dan memasang software.

Sekadar informasi, file dengan ekstensi APK adalah berkas paket aplikasi android yang biasa digunakan untuk mendistribusikan dan memasang software.

Kemudian para penipu ini juga memaksa penerima untuk membuka file tersebut untuk menjebak.

Ternyata saat file tersebut dibuka akan memberikan informasi One Time Password aplikasi banking mobile yang dimiliki korban.

Setelah OTP di tangan pelaku, maka mereka bisa leluasa memegang akun bank korban. Setelah itu rekening mereka akan dikuras habis oleh para pelaku penipu.

Jadi ingat hati-hati saat menerima file apapun yang dikirimkan oleh orang yang tidak dikenal melalui WhatsApp. Jangan membuka sembarangan file tersebut.

Modus Baru Bobol Rekening Via Undangan Nikah, Namanya Sniffing

Modus penipuan dan pembobolan data terus berkembang setiap hari. Jika sebelumnya ada modus pembobolan rekening berkedok kurir paket, kini ada lagi dengan modus kirim undangan pernikahan melalui WhatsApp.

Keduanya serupa, yaitu sama-sama mengirimkan file berekstensi APK. Nah file APK ini merupakan berkas paket aplikasi android yang biasa digunakan untuk distribusi dan memasang software.

Jika penerima chat sudah mengklik dan menginstal file APK tersebut, maka data-data yang ada termasuk rekening bank bisa tersedot dan dicuri.

Analyst Digital Forensic Ruby Alamsyah mengungkapkan ini adalah kejahatan dengan metode sniffing. Jadi mereka mencuri data-data yang ada di dalam handphone orang yang telah menginstal, data dikumpulkan lalu dieksekusi.

"Para pelaku itu mempersiapkan phishing dengan aplikasi palsu di file APK itu, lalu broadcast ke banyak nomor, bisa ratusan ribu per hari lah. Targetnya kalau 1-2% dari orang yang dibroadcast kan banyak juga. Lalu memaksa orang-orang untuk membuka file," kata dia, Jumat (27/1/2023).

Ruby menjelaskan setelah itu, file telah diinstal, maka data pribadi diambil. Kemudian mulai eksekusi pembobolan rekening.

Masyarakat sebaiknya lebih berhati-hati dengan modus seperti ini. Jika memang mendapatkan pesan tersebut, lebih baik dihapus dan jangan sekali-kali mengklik file tersebut.

"Sebenarnya ketika kita menerima di chat WhatsApp, selama tidak diinstal kita masih aman, karena file tersebut tidak dijalankan," jelas dia.

Sebelumnya diberitakan heboh tangkapan layar yang beredar, para penipu itu mengirimkan foto dan undangan pernikahan. Selain itu mereka juga meminta penerima untuk membuka undangan berbentuk file APK.

Sekadar informasi, file dengan ekstensi APK adalah berkas paket aplikasi android yang biasa digunakan untuk mendistribusikan dan memasang software.

Kemudian para penipu ini juga memaksa penerima untuk membuka file tersebut untuk menjebak.

Sebelum modus undangan ini, sudah ada modus pembobolan rekening berkedok kurir paket. Saat itu Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing mengungkapkan sekarang ada modus sniffing yang harus diwaspadai. "Sniffing ini adalah penipu mengambil data pribadi untuk digunakan secara ilegal," kata Tongam.

Tips Menjaga Keamanan Rekening

Belajar dari kejadian ini, ada beberapa langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah rekening dibobol. Dikutip dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ada 6 tips menjaga keamanan rekening:

1. Aktifkan fitur notifikasi SMS Transaksi
Jika ada transaksi di rekening Anda baik dana masuk atau keluar, maka bank akan mengirimkan SMS pemberitahuan ke nomor telepon yang terdaftar di rekening tersebut.

2. Cek riwayat rekening atau saldo secara berkala
Anda dapat melakukan ini dengan mudah, kapan saja, dan gratis melalui aplikasi mobile banking atau internet banking bank tersebut.

3. Aktifkan fitur verifikasi dua arah
Untuk menjaga keamanan data, amankan perangkat seluler Anda dengan mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah seperti menggunakan pindai sidik jari atau wajah.

4. Perhatikan jaringan wifi
Gunakan jaringan internet pribadi dan hindari menggunakan wifi publik atau free wifi untuk melakukan transaksi perbankan.

5. Jaga data pribadi Anda
Anda harus menjaga data pribadi Anda. Jangan pernah memberitahukan User ID, password, kode OTP, PIN rekening, atau nama ibu kandung ke siapapun, termasuk pihak bank. Ubah password secara berkala.

6. Berhati-hati saat menggunakan ATM
Pastikan tidak ada benda mencurigakan berupa tempelan alat lain atau nomor telepon bank yang tidak resmi di mesin ATM untuk menghindari terjadinya skimming.

Modus Undangan Pernikahan di WhatsApp Bobol Rekening

Menyebarkan undangan pernikahan saat ini semakin mudah dengan undangan digital berbasis website. Undangan pernikahan pun terlihat ekslusif, tampilannya menarik dan menyebarkannya pun dapat dengan cepat.

Namun, kita harus hati-hati dan waspada jika menerima link atau tautan undangan pernikahan digital tersebut. Jika tak ingin senasib dengan Derasmus Kenpolo, warga Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Tabungan di rekening ludes, setelah istrinya mengklik link undangan pernikahan yang mereka terima melalui Whatsapp.

Uang yang raib dari rekeningnya sebanyak Rp 14 juta baru saja dipinjam Derasmus dari Bank BRI di Kupang. Derasmus mengajukan kredit untuk mengembangkan usaha bengkel las yang ia rintis.

Uangnya lenyap dari rekening seketika, seusai sang istri membuka sebuah link undangan digital pernikahan yang dikirim melalui pesan di WA oleh nomor tidak dikenal.

"Ada nomor baru masuk di handphone yang sementara istri pegang, setelah buka ada pesan dengan link berisi undangan pernikahan. Istri klik link itu untuk lihat foto prawedding, untuk memastikan siapa yang menikah," jelas Derasmus, Rabu (18/1/2023).

Tak lama setelah mengklik tautan pada undangan digital, mereka mendapatkan pesan dari aplikasi Brimo mengenai aktivitas transfer dari rekening mereka ke sejumlah nomor rekening.

Mendapat pesan tersebut, Derasmus dan istrinya pun panik. Apalagi sandi mereka telah diubah. Setelah dicek ke ATM, uang dalam rekening mereka hanya tersisa Rp 25.000.

"Setelah buka link undangan pernikahan, uang semua ditarik dengan munculnya pesan singkat dari aplikasi Brimo. Saya coba Buka brimo tapi kata sandinya sudah langsung diganti saat itu," ujarnya.

Derasmus kemudian mendatangi kantor BRI untuk berkonsultasi mengenai persoalan yang dia hadapi. BRI memberikan jawaban bahwa rekening mereka telah dibobol karena telah memberikan nomor OTP, sehingga transaksi itu dinyatakan sah.

"Kata BRI, rekening kami orang sudah bobol karena kami kasi nomor OTP. Saya jelaskan bahwa kami hanya buka undangan nikah, sehingga klik link untuk mencari tau siapa yang menikah," jelasnya.

Derasmus kemudian melaporkan kejadian yang dia alami ke Polresta Kupang Kota. Dia berharap polisi mampu mengungkap para pelaku penipuan ini sehingga tidak ada lagi orang lain yang menjadi korban.***