Bagaimana Kecanduan Pornografi Sebabkan Kerusakan Otak?

Bagaimana Kecanduan Pornografi Sebabkan Kerusakan Otak?

WJtoday, Jakarta - Kabar mengejutkan datang dari penyanyi internasional Billie Eilish yang mengaku kecanduan pornografi yang menyebabkan adiksi dan kerusakan otaknya. Lantas bagaimana pornografi menyebabkan kerusakan otak?

Dalam wawancara di The Howard Stern Show pada 2021, Billie mengakui mulai menonton pornografi saat usia 11 tahun. Setelah itu, ia ketagihan.

Awalnya, ia berpikir tindakannya itu keren mengikuti pergaulan.

Namun perlahan-lahan, kebiasaan menonton pornografi itu merusak pikiran dan mentalnya.

Ia mengaku kerap mengalami mimpi buruk dan merasa gelisah serta marah karena perbuataannya.

Kemarahannya karena aktivitas seksual dalam konten pornografi yang ia tonton menyimpang dari realitas.

Kenapa bisa demikian, berikut artikel ini akan mengulas secara ringkas bagaimana pornografi memengaruhi kesehatan otak seseorang yang kecanduan.

Bagaimana pornografi menyebabkan kerusakan otak?

Pornografi adalah salah satu perilaku yang dapat menyebabkan kecanduan dan pada gilirannya akan merusak otak.

Disari dari Addiction Hope dan Prestige Men's Medical, berikut cara pornografi menyebabkan kerusakan otak:

Meningkatkan kadar dopamin secara berlebihan

Dopamin adalah zat kimia dalam otak yang memberikan rasa senang saat mengalami hal yang merangsang kesenangan.

Saat menonton pornografi, tingkat dopamin di otak meningkat. Bahan kimia otak ini akan terus meningkat saat kita berulang kali menontonnya.

Saat itu terjadi, kita melampaui aktivasi kesenangan normal dan zat kimia saraf dapat mulai merusak pola kesenangan.

Perubahan otak

Begitu sistem penghargaan normal otak dibombardir dengan dopamin tingkat tinggi, sistem itu mulai mati.

Neuron penerima dopamin mematikan reseptornya untuk melindungi otak dari stimulasi berlebihan. Namun, neuron pengirim rangsangan terus masuk.

Hasilnya adalah penipisan dopamin dan tidak ada respons terhadap dopamin. Ketika ini terjadi, Anda merasa tidak enak, sulit untuk merasakan kesenangan.

Sering kali, mengatasinya hanya dengan meningkat tontonan pornografi. Sehingga, ini membuat Anda terjebak.

Mengaburkan realitas

Saat terus-menerus menonton pornografi, otak mulai mengubah persepsinya tentang apa yang dianggapnya normal dan dapat diterima.

Pornografi pada dasarnya fantastik dengan perilaku para aktornya diatur berdasarkan skrip. Itu yang membuat pornografi didefinisikan sebagai yang tidak nyata.

Sering menonton pornografi membuat otak keliru mengartikan situasi seksual. Pornografi menciptakan persepsi palsu pada penonton dengan menormalisasi semua situasi dan interaksi seksual yang abnormal.

Akibatnya, kecanduan pornografi mmebuat orang berperilaku yang tidak normal, seperti menjadi lebih agresif, pergaulan bebas, dan terlibat kekerasan.

Ketika pornografi adalah apa yang diharapkan otak Anda, Anda mulai melihat melalui filter seksual di mana tubuh orang mulai menjadi objek seksual Anda.

Setelah otak Anda beradaptasi dengan cara ini, sangat sulit untuk membalikkan efeknya.***