Benarkah Kopi Menyebabkan Gangguan Irama Jantung?

Benarkah Kopi Menyebabkan Gangguan Irama Jantung?

WJtoday, Jakarta - Banyak yang mengaitkan minum kopi sebagai salah satu penyebab dari gangguan irama jantung atau aritmia karena bisa menimbulkan keluhan berdebar-debar.

Apakah anggapan yang berkembang di masyarakat tersebut benar? Yuk simak penjelasan dr. Ignatius Yansen Ng, SP.JP (k), FIHA, FAsCC, FAPSC di kanal YouTube Kata Dokter!

Kopi dan Gangguan Irama Jantung

Banyak yang mengaitkan minum kopi sebagai salah satu penyebab dari gangguan irama jantung atau aritmia karena bisa menimbulkan keluhan berdebar-debar. Tapi, faktanya kopi adalah salah satu minuman yang paling sehat selain teh asal dikonsumsi secara tepat.

Menurut penjelasan dokter Ignatius Yansen dilansir dari kanal YouTube Kata Dokter pada Senin, 15 April 2024, Kopi itu adalah minuman yang sehat, yang jahat adalah teman minum kopinya, seperti misalnya gula, krimer, makanan pendamping minum kopi lainnya, serta rokok.

Tapi, apakah benar minum kopi dapat menyebabkan aritmia?

Ternyata penelitian yang besar menunjukkan kopi tidak menyebabkan gangguan irama jantung. Tapi, pada orang-orang yang tidak biasa minum kopi maka ada keluhan berdebar. Jadi harus kita bedakan, yang namanya berdebar itu bukan gangguan irama jantung atau aritmia.

Salah satu gangguan irama jantung yang paling populer adalah Atrial fibrilasi. Atrial fibrilasi adalah gangguan irama yang paling banyak di dunia dan seringkali tanpa ada keluhan.

“Jadi pasien bahkan tidak mengetahui bahwa dirinya mempunyai gangguan irama jantung. Maka lantas muncullah gerakan MENARI (Meraba Nadi Sendiri) yang tujuannya untuk mengukur nadi kita berapa ya dalam kondisi istirahat, apakah teratur atau loncat-loncat,” ujar dr. Ignatius Yansen.

Gangguan irama jantung jenis Atrial fibrilasi sendiri merupakan gangguan irama yang tidak beraturan dan terutama terjadi pada pasien pasien yang cenderung sudah tua.

Tapi, bisa jadi lebih muda rentang usianya kalau ada faktor risiko yang lain, contohnya darah tinggi tidak terkontrol, obesitas, diabetes, pasien dengan kualitas tidur yang tidak baik, pasien ngorok, dan konsumsi minuman beralkohol, itu meningkatkan risiko Atrial fibrilasi.

Salah satu cara mendeteksi gangguan irama jantung Atrial fibrilasi atau tidak adalah dengan gerakan MENARI. Caranya mudah, raba area pergelangan tangan di bawah jempol dan cari yang berdenyut.

Lalu, lakukan pengukuran, dalam satu menit dan kondisi istirahat nadi kita berapa, lalu pastikan nadi kita teratur atau tidak. Kalau denyut nadinya cepat dan tidak beraturan, lakukan konsultasi ke dokter jantung.***