Jalan Nasional Sukabumi - Bogor Kini Telah Dibuka Untuk Kendaraan Kecil

Jalan Nasional Sukabumi - Bogor Kini Telah Dibuka Untuk Kendaraan Kecil
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Kementerian PUPR tepati janji pembangunan jembatan darurat (bailey) di Cikereteg jalan nasional Sukabumi - Bogor tuntas dalam 2 pekan. Mulai Senin, (13/3/2023) jalur tersebut kembali dibuka hanya untuk kendaraan kecil dengan sistem buka tutup.

Dari pantauan di lokasi, jembatan dari kerangka baja ini mulai dibuka pukul 10.00 WIB. Namun kendaraan yang melintas dibatasi, khusus mobil kecil dan jeep. 

Selain itu, kendaraan yang hendak melintas diatur dengan sistem buka tutup, karena lebar jembatan darurat tersebut hanya 3,5 meter, sehingga tidak memungkinkan untuk bersimpangan. Sedangkan kendaraan dengan tonase lebih dari 5 ton dialihkan ke jalan tol Bocimi. 

"Jembatan bailey sudah selesai dan (kendaraan) sudah bisa lewat pagi ini," kata Pejabat Pembuat Komitmen 5.3 Balai Besar Wilayah Pelaksanaan Jalan Nasional DKI-Jawa Barat, Rendra Yudhi Agustian, Senin (13/3/2023).

Diketahui, jalan utama Bogor-Sukabumi ditutup total selama dua pekan menyusul adanya pengerjaan pemasangan jembatan bailey sepanjang 42 meter di Desa Bitungsari, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

Ini terjadi lantaran sebagian badan jalan tersebut ambles dengan kedalaman sekitar 20 meter akibat longsor susulan pada 27 Februari 2023.

Yudhi mengatakan setelah jembatan darurat beroperasi, BPJN V akan melanjutkan proses pembangunan jembatan permanen persis di samping jembatan darurat yang sekarang berdiri. 

"Setelah selesai pemasangan bailey akan dilanjut membangun jembatan permanen, namun dilakukan bertahap. Tahap pertama pada sisi kiri jalan dari arah Sukabumi, selanjutnya di sisi kanan arah Bogor, yang sekarang berdiri jembatan bailey," terang Yudhi. 

Pihak BPJN V memastikan akhir tahun ini pengerjaan dua jembatan permanen ini sudah selesai. 

Dia mengemukakan kerusakan badan jalan yang lokasinya tak jauh dari Pasar Cikereteg ini karena tergerus debit air sungai yang meningkat karena tingginya curah hujan sejak akhir tahun lalu.

"Lokasi longsor awalnya bukan jembatan namun berupa timbunan tinggi, di bawahnya ada crossing drain di kedalaman 20 m dan tergerus akibat cuaca ekstrim," kata dia.***