Penjelasan Istri Kades di Banten yang Tewas Disuntik Racun oleh Mantri

Penjelasan Istri Kades di Banten yang Tewas Disuntik Racun oleh Mantri
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Seorang Kepala Desa bernama Salamunasir tewas akibat jarum suntik beracun di bagian punggung. 

Ia disuntik racun oleh seorang Mantri bernama Suhendi pada Minggu 12 Maret 2023 sekira pukul 12.00 WIB. Korban kemudian hilang kesadaran dan dibawa ke Puskesmas setempat.

Namun kondisinya makin parah dan akhirnya dirujuk ke RSUD Banten. Tim medis RSUD Banten menyatakan, Kades Curuggoong telah meninggal dunia.

Warga menduga, motif pembunuhan tersebut yakni perselingkuhan antara istri mantri yang juga bidan desa dan kades. 

“Soalnya si Bu bidan ini emang kalau dilihat-lihat mah gembloh (bohay-red), putih mah enggak, cuma hitam manis"

“Tapi saya enggak pernah lihat Bu Bidan dan Pak Kades berduaan,” kata seorang warga Kampung Sukamanah, mengutip Radar Banten, Sabtu 18Maret 2023. 

Sementara itu Waka Polresta Serang Kota Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hujra Soumena mengatakan, motif penyuntikan tersebut dikarenakan adanya dugaan perselingkuhan antara korban dan istri tersangka.

Dugaan perselingkuhan tersebut telah diketahui tersangka sejak lama. 

Bahkan, tersangka pernah menyampaikan hubungan istrinya dengan korban kepada istri korban. 
“Tersangka pernah mengingatkan tentang hubungan terlarang itu kepada istri korban,” kata Hujra.

Hujra mengatakan, persoalan hubungan korban dan istri tersangka telah diselesaikan secara musyawarah.

Namun, setelah dianggap selesai secara musyawarah, korban dan istri tersangka kembali menjalin hubungan.

Bahkan, keduanya berfoto berdua. Foto tersebut diketahui tersangka setelah memeriksa ponsel milik istrinya.

“Namun ternyata kejadian kedekatan istri tersangka dengan korban masih berlanjut sampai kejadian penyuntikan itu terjadi,” ungkap Hujra.

Hujra mengatakan, setelah istrinya kembali berhubungan dengan korban, tersangka seketika emosi. Ia kemudian menyiapkan jarum suntik dan mengisinya dengan dua zat cairan yang masing-masing lima CC.

"Sekitar pukul 13.00 WIB (pada hari kejadian-red), tersangka menuju ke rumah korban. Sebelum tersangka berangkat ke rumah korban, tersangka ini sudah mempersiapkan jarum suntik yang di dalamnya sudah diisi dengan dua zat cairan masing-masing lima cc,” ungkap Hujra.

Hujra mengungkapkan, cairan tersebut telah disuntikkan tersangka saat kedua bertemu. Saat ini, penyidik masih menunggu hasil pemeriksaan ahli terkait cairan yang disuntikkan tersangka.

“Untuk lebih jelasnya mengenai isi zat tersebut penyidik masih menunggu dari ahli Balai POM. Hasil pemeriksaan ahli tersebut akan kami sampaikan nanti (setelah ada hasil pemeriksaan ahli-red),” kata mantan Kapolres Tulang Bawang, Lampung tersebut.

Pengakuan <a href='https://www.westjavatoday.com/tag/mantri'>Mantri</a> Sebelum <a href='https://www.westjavatoday.com/tag/suntik'>Suntik</a> Mati <a href='https://www.westjavatoday.com/tag/kades'>Kades</a> : Cuma Mau Klarifikasi Hubungan Istrinya dan Korban

Adapun menurut istri korban, Kades Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang itu sempat mengeluarkan kata-kata terakhirnya sebelum disuntik mati oleh Suhendi mantri RSUD Banten.

"Suami bilang minta maaf,” ujar istri Salamunasir, Ani usai menjalani pemeriksaan di Mapolresta Serang Kota, Kamis 16 Maret 2023 malam.

Suara permintaan maaf korban tersebut terdengar saat pelaku marah-marah kepada korban. 

Namun, Ani tidak mengetahui motif suaminya meminta maaf kepada pelaku.

“Saat ketemu itu Pak Hendi (Suhendi-red) langsung berkata dengan keras, teriak, bernada marah. Marahnya itu yang saya dengar, Pak Hendinya bilang kamu disuruh ke rumah, tapi kamu engga datang datang. Minta maaf sambil tangannya (memeragakan tangan permintaan maaf-red),” kata Ani didampingi kuasa hukumnya.

Ani mengatakan, setelah suaminya meminta maaf, pelaku tiba-tiba mengeluarkan suntikan dan menyuntikannya. Suntikan itu membuat korban sesak napas dan tak sadarkan diri.

"Suami saya teriak, mah (menyebut Ani-red) ini aa (Salmunasir-red) mah disuntik’ dari situ reaksinya cepet. Bilangnya sesak napas, tidak sadarkan diri,” kata Ani.

Ani mengungkapkan, dalam kondisi sesak napas dan tidak sadarkan diri, mulut suaminya mengeluarkan busa.

"Keluar busa dari mulutnya, dibawa ke puskesmas dan dinyatakan meninggal di perjalanan ke rumah sakit,” ungkap Ani.***