Masyarakat Indonesia Diramal Bakal Makin Irit 'Jajan'

Masyarakat Indonesia Diramal Bakal Makin Irit 'Jajan'

WJtoday, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meramalkan, akan terjadi penurunan konsumsi rumah tangga di kuartal II 2024. Hal ini menjadi salah satu bahasan dalam agenda diskusi bersama dengan sesama asosiasi se-Indonesia.

Pandangan ini disampaikan oleh Ketua Umum Apindo Shinta Widjaja Kamdani. Atas kondisi ini, menurutnya pihaknya perlu mempersiapkan diri dalam mengantisipasinya.

"Iya betul, kami kemarin kumpul dengan asosiasi. Asosiasi juga mengatakan hal yang sama. Jadi memang ini akan terjadi, kita harus segera antisipasi dan kita harus bersiap," kata Shinta, melalui keterangannya, dikutip dari detikcom, Sabtu (11/5/2024).

Melihat kondisi ini, Shinta menilai bahwa sudah waktunya untuk para pengusaha dalam menjaga kemampuan beradaptasinya. Dengan demikian, harapannya hal-hal yang tidak diinginkan bisa terhindarkan.

"Makanya ini saya katakan, ini waktunya untuk menjaga resiliensi," ujarnya.

Di sisi lain, Shinta tetap optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi RI bisa tetap berada di kisaran 5% pada tahun ini. Hal ini berkaca dari rekam jejak Indonesia dalam menangani kondisi pasca pandemi Covid-19. Ekonomi RI terbukti tetap mampu resilien di tengah gejolak ekonomi global.

"Kalau kita melihat dari kuartal I sebesar 5,11% dan itu sudah baik. tapi kan kemudian ada lebaran sehingga ada konsumsi yang masuk. Kami cukup optimistis target pertumbuhan ekonomi 5 persen dapat tercapai," pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, penurunan angka konsumsi masyarakat sebelumnya disinggung oleh Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey. Ia menyebut, pertumbuhan industri ritel modern di tiga bulan hingga bulan Juni hanya akan mencapai 4%-5% year-on-year (yoy). Angka tersebut lebih lambat dari laju kuartal pertama di kisaran 5%-7%.

"Kalau di kuartal II diproyeksi sekitar 4% hingga 5%. Jadi lebih tipis marginnya," kata Roy kepada wartawan di Jakarta, Selasa (7/5/2024), dikutip dari CNBC.***