Menko PMK Ungkap Empat Poin Prioritas Penanganan Longsor di Tana Toraja

Menko PMK Ungkap Empat Poin Prioritas Penanganan Longsor di Tana Toraja

WJtoday, Jakarta - Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rustian bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy tiba di Kabupaten Tana Toraja pada Jumat (19/4/2024).

Agenda kunjungan kerja diawali dengan tinjauan ke lokasi longsor di Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja. Rombongan melihat secara langsung titik longsor yang menyebabkan korban jiwa sebanyak 20 orang meninggal.

Bencana ini pun mengakibatkan kerugian materil sedikitnya enam unit rumah rusak berat tertimbun material longsor.

Selain meninjau langsung lokasi terdampak longsor, rombongan Menko PMK dan Sestama BNPB berkesempatan untuk melawat sembilan anggota keluarga yang meninggal dunia dalan serta memberikan santunan kepada keluarga korban.

Beberapa keluhan warga pun terungkap, seperti rusaknya infrastruktur jembatan yang menyebabkan anak-anak harus berjalan cukup jauh untuk mencapai sekolah.

Akses jalan yang rusak membuat warga kesulitan ketika akan menjual sayur hasil pertanian, serta rumah yang rusak membuat warga harus tinggal di pengungsian sementara.

Dalam Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Longsor yang dilaksanakan di Rumah Jabatan Bupati Tana Toraja, Menko PMK menyampaikan empat arahan penanganan bencana longsor ini.

Arahan pertama terkait dengan perbaikan jembatan penghubung dua desa yang rusak agar segera dibuatkan jembatan darurat. Hal ini guna memudahkan mobilisasi warga terutama bagi anak sekolah.

"Kalau bisa dalam satu-dua hari ini bisa selesai jembatan daruratnya. Pembangunannya dipimpin oleh Dandim, kerahkan satuan, untuk pembiayaannya dibantu oleh BNPB," terang Muhadjir dalam rilis, dikutip Minggu (21/4/2024).

Kedua, perbaikan jembatan permanen. Instruksi Menko PMK kepada Bupati Tana Toraja agar segera menginventarisir aset jalan yang rusak. Hal ini guna efektifitas pembiayaan pembangunan.

Ketiga, terkait rumah warga yang terdampak serta rumah warga yang memiliki risiko longsor.

Menko PMK mewanti-wanti agar segera disedikan hunian sementara bagi warga hingga kepastian relokasi dan pembangunan hunian tetap selesai dilaksanakan.

Keempat, agar Pemerintah Kabupaten Tana Toraja segera mencari lahan relokasi untuk pembangunan hunian tetap bagi warga yang terdampak longsor Tana Toraja.

Menko PMK berpesan agar proses pencarian lahan ini melibatkan Badan Geologi untuk pemetaan lahan yang aman.

Ia juga akan berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk penyediaan lahan mengingat lokasi terdekat dengan wilayah terdampak merupakan area perhutanan.

"Pembangunan rumah relokasi harus lebih baik, prinsipnya harus menggunakan desain rumah tahan longsor," tandas Muhadjir.  ***