Ngotot Ngaku Idap Sakit Komplikasi, Lukas Enembe Minta Jadi Tahanan Kota

Ngotot Ngaku Idap Sakit Komplikasi, Lukas Enembe Minta Jadi Tahanan Kota
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Tersangka kasus korupsi infrastruktur di Papua, Lukas Enembe terus mengupayakan agar dirinya tidak mendekam di penjara selama proses penyidikan berlangsung.

Tim pengacara Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona kembali menggunakan banyaknya penyakit yang didera oleh kliennya tersebut membuat dia tidak tahan berada di dalam penjara.

“Bapak Lukas Enembe menderita komplikasi empat penyakit, mulai dari stroke, hipertensi, diabetes melitus, dan gagal ginjal kronis lima,” kata Petrus dalam keterangannya, Selasa (24/1/2023).

Dalam pengajuan perubahan penahanan kepada KPK, Petrus berdalih bahwa kader partai Demokrat tersebut membutuhkan perhatian keluarga di tengah kondisinya yang harus membutuhkan bantuan orang lain.

Membuatnya harus dirawat intensif dan dibantu orang lain, dalam melakukan aktivitas sehari-hari,” imbuhnya.

Petrus kemudian mengajukan beberapa jenis pertimbangan penahanan yang bisa dilakukan KPK terhadap Lukas Enembe. Dimana pertama adalah merubah status tahanannya menjadi tahanan kota.

“Dalam rangka keluarga dan dokter pribadi melakukan perawatan di RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Atau agar Bapak Ketua KPK memerintahkan penyidik untuk melakukan perawatan di RSPAD di bawah perawatan dan pengawasan dokter-dokter RSPAD dan dokter pribadi, tanpa pembatasan bagi keluarga, dan dokter pribadi untuk bersama Bapak Lukas Enembe demi memberi semangat dalam rangka pemulihan,” terangnya.

Selain itu, Petrus juga tidak keberatan dengan pemilihan opsi mengizinkan keluarga, terutama istri dan anak-anak untuk selalu mendampingi Bapak Lukas Enembe, dengan tetap mematuhi syarat-syarat pendampingan yang ditetapkan dokter dan pihak RSPAD.

Petrus kemudian menyatakan, pihaknya sudah mengajukan penjamin dari pihak keluarga untuk meloloskan opsi yang telah mereka berikan tersebut.

“Dan oleh karenanya agar dapat dialihkan jenis penahanannya, dengan maksud agar lebih leluasa mendapat perawatan dari tim medis dan keluarga. Dari masukan dokter pribadinya, penderita stroke seperti Bapak Lukas Enembe, akan lebih bahagia bila bertemu dan dirawat dengan keluarga dekatnya. Jadi sangat membantu, bila dirawat keluarga dan dokter pribadinya,” pungkasnya.***