Polemik SDN Pondok Cina 1 Depok: Alih Fungsi Lahan Jangan Timbulkan Masalah Baru

Polemik SDN Pondok Cina 1 Depok: Alih Fungsi Lahan Jangan Timbulkan Masalah Baru
Lihat Foto

WJtoday, Depok - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok masih ngotot untuk membangun mesjid agung di bekas lahan SDN Pondok Cina 1 yang hendak direlokasi. 

Sejumlah petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pada Minggu (11/12) mendatangi sekolah yang terletak di Jalan Margonda itu untuk mengosongkan bangunan. 

Kendati demikian, kedatangan petugas Satpol PP untuk mengosongkan bangunan sekolah diadang oleh para orang tua siswa yang masih menuntut kejelasan sekolah baru bagi anak-anak mereka usai direlokasi.

Kuasa hukum orang tua siswa SDN Pondok Cina 1 Depok Francine Widjojo mengatakan Satpol PP setuju tidak akan merubuhkan bangunan sekolah sebelum ada audiensi.

Francine mengatakan audiensi nanti bakal mempertemukan orang tua murid SDN Pondok Cina 1 dengan Pemkot Depok yang diwakili Sekretaris Daerah Supian Suri.

"Tadi sudah dicapai kesepakatan sampai adanya audiensi tidak akan ada upaya-upaya semacam ini nah upaya masuk paksa. Tidak dipaksa sih hari ini, intinya tidak ada upaya-upaya untuk masuk ke SD ini tanpa koordinasi yg sudah disepakati," kata Francine, Minggu (11/12).

Penundaan lantaran tidak ada titik temu saat dilakukan negosiasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dengan perwakilan orang tua murid. 

"Dialog sudah alot, ini kan harus melihat kondisinya kalau persepsi masing-masing belum nyambung maka harus ada yang disambungkan lagi. Harus ada forum untuk bisa berdialog lagi," ucap Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny dalam keterangannya, dikutip Senin  (12/12). 

Lienda mengatakan, pihaknya mengedepankan pendekatan persuasif guna menjaga kondusivitas di SDN Pondok Cina 1. Pihaknya juga akan mengakomodir keinginan orang tua siswa untuk kembali melakukan dialog. 

"Oleh karena itu, setelah mendapatkan arahan, harapan mereka untuk diajak dialog itu kami akomodir. Tentang waktu pelaksanaannya kapan, mereka (orang tua siswa) juga akan berdialog dulu. Kalau kami siap saja," ungkapnya. 

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Sadar (SD) Disdik Kota Depok Wawang Buang menyebut lahan bangunan SD Negeri Pondok Cina 1 sudah beralih fungsi, dari yang semula untuk pendidikan lalu menjadi rumah ibadah. 

Wawang pun mengatakan sosialisasi alih fungsi lahan sudah dilakukan sejak Agustus 2022 lalu. 

"Sosialisasi setelah alih fungsi lahan itu kan memang sudah ada sejak tanggal 26 Agustus, nah itu seluruh tokoh masyarakat, lurah, lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM), orangtua sudah dilibatkan dalam undangan," ungkap Wawang.

Dia menyebutkan, dalam kegiatan sosialisasi tersebut dijelaskan seluruh murid SDN Pondok Cina 1 akan dimerger dengan tiga sekolah sekaligus.

Alih Fungsi Lahan Jangan Timbulkan Masalah Baru
Pemeintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) akan menunda proses bantuan pembangunan Masjid Margonda apabila alih fungsi lahan untuk masjid masih menjadi polemik. 

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jabar Indra Maha di Kota Bandung, Minggu (11/12). Menurutnya, Pemprov Jabar juga tidak menutup kemungkinan akan membatalkan proses bantuan pembangunan masjid tersebut. 

"Mencermati situasi dan dinamika sosial yang belum memungkinkan untuk dilakukan alih fungsi lahan SDN Pondok Cina 1 menjadi masjid, Pemda Provinsi Jabar akan menunda proses bantuan pembangunan Masjid Margonda, bahkan tidak menutup kemungkinan bantuan tersebut akan dibatalkan," ungkap Indra. 

Indra menuturkan, Pemprov Jabar mendorong Pemkot Depok mengedepankan pendekatan dialogis untuk mendapatkan solusi terbaik soal rencana alih funsi lahan SDN Pondok Cina 1 menjadi Masjid Margonda. 

Jangan sampai, kata Indra, alih fungsi lahan tersebut menimbulkan masalah baru, terutama terhadap siswa dan kegiatan belajar mengajar. 

Semua pihak harus menghindari hal-hal yang berpotensi menghadirkan benturan-benturan sosial agar kondusivitas Kota Depok terjaga. 

"Jika ada upaya hukum yang dilakukan oleh warga, hal ini perlu mendapat perhatian dari Pemda Kota Depok untuk menunda dulu alih fungsi lahan tersebut sampai keluar keputusan hukum yang tetap," tegas Indra.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menegaskan alih fungsi lahan SDN Pondok Cina 1 merupakan kebijakan Pemkot Depok. 

Adapun Pemprov Jabar hanya mendapatkan informasi lahan untuk pembangunan masjid yang saat ini SDN Pondok Cina 1 sudah siap. 

"Selama ini pihak Pemprov dilapori pihak Pemkot Depok bahwa lahan sudah aman terkendali dan sudah akan ada rencana relokasi untuk Sekolah Dasar tersebut," tulis Ridwan Kamil di akun instagram pribadinya pada 17 November 2022.

"Saya sempat tanya, kenapa harus direlokasi? Dijawab oleh tim Pemkot Depok, bahwa situasi lalulintas sudah sangat padat dan rawan kecelakaan bagi anak-anak SD bersekolah di sana," imbuhnya. 

Ridwan Kamil mengatakan, dalam pembangunan mesjid tersebut, kapasitas Pemprov Jabar hanya menampung aspirasi daerah. 

"Rumusnya sederhana saja, JIKA anggaran bantuan datang dari provinsi, MAKA tugas kota/kabupaten lah menyediakan lahannya dengan baik dan aman," tulis Ridwan Kamil. 

Jangan Margonda Sentris
Menyikapi polemik tersebut, pengamat tata kota Nirwono Yoga pun menilai Pemkot Depok sangat Margonda-sentris dalam mengembangkan dan membangun kotanya. 

Sebab, bukan kali ini saja Pemkot Depok memprioritaskan pembangunan di Jalan Margonda yang menjadi pusat perekonomian Kota Depok. 

Sebelumnya, pembangunan trotoar juga diprioritaskan di Jalan Margonda. Padahal ada banyak kawasan selain Margonda yang butuh dibangun dan dikembangkan oleh Pemkot Depok menjadi pusat perekonomian baru.

Karena itu ia mengingatkan Pemkot Depok agar tak hanya membangun wilayah Margonda yang sudah sangat padat. Menurut Yoga, pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum sebaiknya juga dilakukan di wilayah Depok lainnya yang membutuhkan. 

"Pemkot Depok sudah saatnya refocusing arah pembangunan kota Depok bergeser keluar Margonda-sentris. Depok bukan hanya Margonda," kata Yoga saat dihubungi, seperti dilansir Kompas.com, Minggu (11/12). 

Ia mengatakan masih banyak wilayah selain Margonda yang membutuhkan pembangunan agar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di Depok. 

Yoga pun meyakini warga Depok selain di wilayah Margonda menginginkan pembangunan intensif. Dan menurutnya, salah satu kawasan yang berpotensi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Depok selain Margonda ialah Cinere.

"Selain itu kawasan Sawangan sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan kota Tangerang Selatan, serta kawasan sekitar dan sepanjang koridor jalan tol di Depok juga potensial untuk dikembangkan," aparnya.

"Intinya Pemkot Depok harus membangun kotanya sesuai dengan arahan yang ada dalam Rencana dan Tata Ruang Kota Depok," tutup Yoga. 

Wali Kota Depok Mohammad Idris sebelumnya mengklaim pihaknya menerima aspirasi dari masyarakat yang kesulitan mencari mesjid di sekitar Jalan Margonda Raya sehingga merencanakan pembangunan masjid di lahan SDN Pocin 1. 

Selain itu Idris menanggapi klarifikasi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil terkait rencana alih fungsi lahan SDN Pondok Cina 1 untuk pembangunan mesjid agung. 

Menurut Idris, pengajuan rencana pembangunan mesjid agung berdasarkan permintaan Pemerintah Kota Depok. 

"Memang ajuan masjidnya dari kami," kata Idris di Gedung DPRD Depok, Selasa (22/11). 

Meski pengajuannya itu berasal dari Pemkot Depok, Idris menyebutkan, pencarian lahan di kawasan Margonda melibatkan Ridwan Kamil.

"Tapi saat nyari aset kami ajak beliau (Ridwan Kamil), lihat aset kami yang ada di Margonda tuh ini (SDN Pondok Cina 1), karena kalau beli lahan di Margonda Rp35 juta, ini akan menguras anggaran pokir," ujar dia.  ***