Pompanisasi Bantu Airi Sawah Petani di Sumedang, Mentan Minta Jadi Contoh

Pompanisasi Bantu Airi Sawah Petani di Sumedang, Mentan Minta Jadi Contoh

WJtoday, Sumedang - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman didampingi Plh Bupati Sumedang Tuti Ruswati mengunjungi Desa Marongge Kecamatan Tomo, pada kahir pekan lalu. Kedatangan Mentan Andi untuk mengecek program Pompanisasi dan Olah Tanah di Desa Marongge.

Dalam kesempatan itu Mentan melihat langsung proses pengairan persawahan menggunakan pompa air, dimana airnya disedot langsung dari Sungai Cilutung.

"Saya lihat tadi pompanya sudah berjalan dengan baik mengairi sawah para petani. Insya Allah di Jawa Barat ini kami siap mengairi 300 ribu hektar," kata Mentan Andi dalam rilis, dikutip Sabtu (13/4/2024).

Mentan mengatakan pompanisasi untuk meningkatkan produksi pertanian. 

“Saya mengecek pompanisasi di Sumedang yang sudah berjalan dengan baik. Turun ke lapangan untuk mengecek memastikan contoh bangunan pompa,” sebutnya.

Menurutnya, pompanisasi di SUmedang  merupakan contoh pompanisasi terbaik yang  dikunjungi. 

“Ini cara pasang pompanya dan terbaik hasilnya selama kami keliling. Kami minta kepada seluruh jajaran Kementan pemasangan pompa di Sumedang menjadi contoh di seluruh Indonesia ini yang benar,” kata Andi.

Dikatakan, potensi sawah di Jawa Barat seluas 343 ribu hektar. Maka jika 300 ribu hektar bisa diairi, maka akan meningkatkan produktivitas padi hingga 200 persen, dan nilainya mencapai Rp15 triliun.

"Untuk satu Pompanisasi ini bisa mengairi sampai 100 hektar. Bisa dibayangkan kalau Rp 15 triliun ini bergerak maka akan ada multiflayer efek, ekonomi di tingkat desa bergerak," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Sumedang Sajidin mengatakan, dalam kesempatan itu Mentan Andi mengunjungi 2 titik Pompanisasi, untuk dua poktan di Desa Marongge, yakni Potan Gumilang seluas 25 hektar sawah, dan Poktan Tunas Harapan seluas 26,7 hektar.

"Kalau usulan banyak, malah Pak Mentan menawarkan untuk segera mengajukan usulan untuk tambahan, dan akan kami tindaklanjuti dan mudah-mudahan bisa direalisasikan," jelas Sajidin.

Salah seorang petani Desa Marongge, Kasjan (72) mengaku terbantu dengan adanya program Pompanisasi dan Olah Tanah tersebut. 

"Biasanya setahun hanya bisa dua kali nanam, tapi sekarang ada pompa biss jadi tiga kali setahun, nanti digunakannya saat kemarau, karena biasanya susah air," ucap Kasjan.  ***