Poster #AllEyesOnPapua Viral di Medsos, Ini Artinya

WJtoday, Jakarta - Setelah gerakan 'All Eyes on Rafah' yang ramai di media sosial baru-baru ini, muncul lagi gerakan #AllEyesOnPapua yang viral.

Gerakan tersebut menyusul protes yang dilakukan masyarakat adat suku Awyu, Boven Digoel, Papua Selatan, bersama dengan suku Moi, Sorong, Papua Barat Daya.

Mereka sama-sama terlibat dalam gugatan hukum melawan pemerintah dan perusahaan sawit demi mempertahankan hutan adat mereka.

Bahkan, perwakilan suku Awyu dan Moi melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung Mahkamah Agung (MA) pada Senin (27/5) lalu.

Mereka mengutarakan keresahan terkait hutan adat yang terancam punah gara-gara dijadikan lahan sawit. Para perwakilan suku meminta agar MA menjatuhkan putusan hukum yang melindungi hutan adat mereka.

Aksi tersebut kemudian ramai mendapat dukungan netizen di media sosial. Di Instagram, akun resmi Green Peace Indonesia (@greenpeaceid) dan Pusaka Bentala Rakyat (@bentalarakyat) turut menyuarakan dukungan terhadap suku Awyu dan Moi.

Mereka juga meminta dukungan dari masyarakat atas isu tersebut dengan menandatangani petisi 'Saya Bersama Hutan Papua'.

"Pelaku industri kelapa sawit dengan sengaja menebang dan membakar hutan demi membuka lahan perkebunan sawit. Sejak tahun 2000, luas kawasan hutan yang dilepas untuk perkebunan di Ranah Papua menjapai hampir satu juta hektar - atau hampir dua kali luas pulau Bali!," tertera dalam petisi tersebut, dikutip dari laman Green Peace Indonesia, Selasa (4/6/2024).

Banyak netizen yang turut menyuarakan pentingnya hutan adat Papua dilindungi dari kepentingan perusahaan sawit.***