Ratusan Artis dan Penulis Lagu Ternama Dunia Tandatangani Surat Penghentian Penggunaan Artificial Intelligence yang Tidak Bertanggung Jawab

Ratusan Artis dan Penulis Lagu Ternama Dunia Tandatangani Surat Penghentian Penggunaan Artificial Intelligence yang Tidak Bertanggung Jawab

WJtoday, Jakarta - Sebanyak 200 artis dan penulis lagu ternama dunia telah menandatangani surat terbuka yang menyerukan penghentian penggunaan kecerdasan buatan (AI) yang melanggar hak-hak seniman manusia. 

“Kami, anggota komunitas artis dan penulis lagu yang bertanda tangan di bawah ini, menyerukan kepada pengembang Al, perusahaan teknologi, platform, dan layanan musik digital untuk menghentikan penggunaan kecerdasan buatan (AI),” bunyi surat tersebut. 

Adapun artis dan penulis lagu yang turut menandatangani surat tersebut di antaranya adalah Billie Eilish, Nicki Minaj, Katy Perry, Camila Cabello, Jon Bon Jovi, Zayn Malik, dan masih banyak lagi. 

Para artis tersebut percaya bahwa jika digunakan dengan bertanggung jawab AI memiliki potensi yang sangat besar untuk memajukan kreativitas manusia. 

Tapi di sisi lain, beberapa platform dan pengembang mempekerjakan Al untuk menyabotase kreativitas dan melemahkan artis, penulis lagu, musisi, dan pemegang hak cipta.

Dengan demikian, jika digunakan secara tidak bertanggung jawab, Al dapat menimbulkan ancaman besar terhadap kemampuan kita melindungi privasi, identitas, musik, dan penghidupan para artis. 

Apalagi, sejumlah perusahaan besar dan ternama dunia yang tanpa izin, menggunakan artis-artis tersebut untuk melatih model Al mereka. Bagi musisi, artis, dan penulis lagu yang hanya hidup dari pekerjaan ini, tentu ini menjadi bencana besar. 

“Upaya-upaya ini secara langsung ditujukan untuk menggantikan karya seniman manusia dengan "suara" dan "gambar" ciptaan Al dalam jumlah besar yang secara substansial mengurangi jumlah royalti yang dibayarkan kepada seniman,” lanjutnya. 

Karena jika tidak dikendalikan, Al akan memicu perlombaan menuju titik terendah yang akan menurunkan nilai pekerjaan para artis dan mencegah mereka mendapatkan kompensasi yang adil atas pekerjaan tersebut. 

“Kami menyerukan kepada semua pengembang, perusahaan teknologi, platform, dan layanan musik digital Al untuk berjanji bahwa mereka tidak akan mengembangkan atau menerapkan teknologi, konten, atau alat pembuat musik Al yang melemahkan atau menggantikan kesenian manusia dari penulis lagu dan artis atau menolak memberikan kompensasi yang adil kepada kami atas hal tersebut. pekerjaan kita,” tutup surat tersebut. ***