RSUD Kota Bogor Bakal Dilengkapi Fasilitas Penanganan Jantung, Stroke hingga Kanker

RSUD Kota Bogor Bakal Dilengkapi Fasilitas Penanganan Jantung, Stroke hingga Kanker

WJtoday, Jakarta - Pemerintah Pusat akan melengkapi fasilitas kesehatan di kabupaten dan kota se-Indonesia. Terutama untuk pelayanan pasang ring jantung, pengobatan stroke, dan kemoterapi untuk penyakit kanker.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, tiga penyakit tersebut merupakan penyebab kematian terbesar di Indonesia. Namun saat ini baru sekitar 55 kabupaten/kota atau 12 persen dari keseluruhan kabupaten/kota se-Indonesia yang memiliki fasilitas tersebut.

“Itu adalah tiga penyakit yang paling banyak korbannya di Indonesia. Kita mau memastikan 514 kabupaten/ kota bisa memberikan layanan dasar seperti tadi,” kata Budi, baru-baru ini.

Budi mencontohkan, klaim BPJS paling banyak di Indonesia ialah dari penyakit jantung sebesar Rp10 triliun dalam setahun. Menurutnya, wajar jika Kemenkes memprioritaskan penanganan pada tiga penyakit tersebut.

“Yang ditanya bukan ‘dari 514 kabupaten/kota, tinggal berapa yang belum bisa pasang ring jantung?’ Harusnya ditanya, ‘berapa yang sudah bisa pasang ring? Karena baru bisa 55 dari 514 kabupaten/kota,” ucap Budi.

Selain itu, dari data 2022, baru 28 dari 34 provinsi yang sudah memiliki fasilitas kesehatan penanganan jantung. Beberapa daerah yang belum memiliki fasilitas itu yakni Bangka Belitung, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat.

“Terus kalo orang di sana kena serangan jantung bagaimana? Berdoa supaya ketika diterbangkan sampai Manado bisa selamat,” sambungnya.

Berdasarkan data yang tercatat di Kementerian Kesehatan, sebanyak 350 ribu orang di Indonesia terkena stroke. Sebanyak 60 persen dari jumlah itu mengalami kematian setiap tahunnya. Dan 20 persennya mengalami cacat.

Selain itu, sebanyak 12 ribu bayi setiap tahunnya membutuhkan layanan operasi. Namun, hanya 6.000 bayi di Indonesia yang beruntung mendapatkan layanan itu. Sementara sisanya, tidak dapat tertangani lantaran keterbatan alat kesehatan dana dokter spesialis.

“Untuk menangani persoalan itu, Kemenkes akan melengkapi 500 kabupaten dan kota dengan alat cath lab. Salah satunya yang akan diprioritaskan RSUD Kota Bogor,” terang Budi.

Kendati demikian, pria kelahiran Kota Bogor ini meminta agar alat Cath Lab yang akan diberikan nanti kepada RSUD Kota Bogor tidak hanya diperuntukkan untuk para pengidap penyakit jantung, namun juga untuk penyakit stroke.

“Alat ini jangan hanya didominasi untuk penderita jantung saja. Namun juga untuk pengidap stroke. Harus juga diiringi dengan pemenuhan dokter spesialis. Yang kurang adalah dokter spesialisnya, khususnya spesialis jantung anak,” tutur Budi.

Kementerian Kesehatan memiliki program pada tahun 2023 ini untuk memberikan beasiswa kepada 3000 dokter untuk bersekolah ke luar dan dalam negeri menjadi spesialis.

“Silakan para dokter di Kota Bogor untuk mengajukannya. Saya harap ini dapat menjadi langkah untuk memajukan sistem kesehatan di Indonesia,” harapnya.***