Sempat Beli Tiket Pesawat Menuju Boston, Kedubes AS Tanggapi Soal Keberadaan Dosen UII

Sempat Beli Tiket Pesawat Menuju Boston, Kedubes AS Tanggapi Soal Keberadaan Dosen UII

WJtoday, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Pol Krishna Murti mengatakan bahwa Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Ahmad Munasir Rafie Pratama yang dikabarkan menghilang di luar negeri ternyata terdeteksi sempat membeli tiket pesawat menuju Boston, Amerika Serikat saat masih berada di Jakarta.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta menanggapi soal keberadaan Dosen UII Ahmad Munasir di Boston, Massachusetts. Dugaan awal Ahmad Munasir disebut hilang pada pekan lalu setelah menghadiri giat di Oslo, Norwegia.

Juru Bicara Kedutaan Besar Amerika Serikat Mike Quinlan, melalui pesan elektronik, Selasa, 21 Februari 2023, menjelaskan, pihaknya mengetahui kunjungan Dosen UII itu ke negeri Paman Sam. Namun dia enggan menjelaskan lebih lanjut.

Mike hanya menambahkan, visa yang dikantongi pengunjung adalah visa non-imigran untuk orang yang ingin memasuki Amerika Serikat dalam waktu sementara, untuk bisnis (visa kategori B-1), untuk pariwisata (visa kategori B-2), atau untuk kombinasi kedua tujuan (B- 1/B-2).

“Kedutaan Besar AS di Indonesia biasanya mengeluarkan visa B-1/B-2 yang berlaku selama lima tahun,” kata dia.

Kantor Perwakilan AS di Jakarta tidak menjelaskan secara rinci untuk tujuan apa kunjungan Ahmad Munasir Rafie Pratama tersebut, sebab data visa merupakan rahasia.

Sementara KJRI New York belum menanggapi mengenai keberadaan dan alasan Dosen UII itu di Boston.

Sebelumnya, UII Yogyakarta telah meminta bantuan National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia untuk melacak keberadaan dosennya yang dilaporkan hilang setelah menghadiri aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN) di Norwegia pada 4 Februari 2023.

Seharusnya Ahmad Munasir kembali 12 Februari 2023, melalui Istanbul dengan penerbangan Turkish Airlaines dan mendarat di Badara Internasional Soekarno-Hatta pada Kamis, 16 Fbruari 2023.

Dosen Jurusan Informatika Fakultas Teknik Informatika UII itu dilaporkan hilang kontak setelah berkomunikasi terakhir dengan istrinya pada Ahad siang, 12 Februari 2023, dalam perjalanan pulangnya yang saat itu berada di Bandara Oslo.

Pihak kampus telah berkomunikasi dengan KBRI di Oslo dan KJRI Istanbul yang sudah berkoordinasi dengan otoritas setempat. Kepolisian di Oslo memastikan bahwa catatan pihak imigrasi di Bandara Oslo menunjukkan bahwa Ahmad Munasir sudah tidak berada di Schengen pada 12 Februari 2023.

Tim Pusat Krisis UII Yogyakarta telah melakukan penggalian jejak digital dan memastikan bahwa Ahmad Munasir sudah meninggalkan Oslo, Norwegia dan berada di Istanbul, Turki.

Rektor UII Fathul Wahid dalam keterangannya diterima di Yogyakarta pada Ahad kemarin mengatakan, selain rekaman aktivitas “sing out google drive” yang terjadi pada 13 Februari 2023 pukul 03.57 waktu setempat, Tim Pusat Krisis UII menemukan jejak digital lain.

Ahmad Munasir, kata dia, sempat terhubung internet melalui koneksi Virtual Private Network eduVPN yang mengarah ke Kampus UII, lokasi aksesnya di sekitar Istanbul pada pukul 19.00-23.00 waktu setempat pada 12 Februari 2023. Informasi temuan jejak digital tersebut telah diterima KBRI Oslo.

Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Krishna Murti menyebut keberadaan Ahmad Munasir sudah terdeteksi. Dia tidak hilang, tetapi mengubah rute kepulangan tanpa pemberitahuan. “Sudah terdeteksi, yang bersangkutan tidak hilang. Tapi mengubah rute tanpa memberitahu siapa pun,” kata Krishna dikonfirmasi di Jakarta, Senin, 20 Februari 2023.

Dosen UII ini terdeteksi masuk ke Amerika Serikat pada 13 Februari 2023. Temuan ini didasarkan pada data dari United States Customs and Border Protection (US CBP).

Terkait apa alasan Dosen UII tersebut mengubah rute, Krishna belum memberikan informasi lebih lanjut.

Berdasarkan rekam jejak pendidikannya, Dosen UII itu pernah menempuh studi doktoral di Universitas Stony Brook, Universitas Negeri New York Amerika Serikat pada 2019. Ia terpilih mendapatkan beasiswa Fulbright sembari mengambil beberapa mata kuliah di Universitas New York dan Teachers College, Universitas Columbia.***