Update Covid-19 di Indonesia 26 Januari 2023: 322 Kasus Baru, 539 Sembuh, 4 Meninggal

Update Covid-19 di Indonesia 26 Januari 2023: 322 Kasus Baru, 539 Sembuh, 4 Meninggal
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Update perkembangan Covid-19 di Indonesia  dilaporkan bertambah 322 kasus baru, Kamis (26/1/2023). Dengan demikian total kasus telah mencapai 6.728.998 selama pandemi berlangsung.

Data tersebut terkonfirmasi setelah melakukan pemeriksaan  yang dilakukan dengan metode real time polymerase chain reaction (PCR) dan tes cepat molekuler (TCM) sampai dengan pukul 12.00 WIB.

Berdasarkan pantauan data dari laman resmi Kementerian Kesehatan, dilaporkan pula terdapat 539 pasien sembuh hari ini, sehingga total telah mencapai 6.563.599.

Sedangkan pasien meninggal dilaporkan sebanyak 5 orang, sehingga total telah mencapai 160.799, atau 2,6 persen pasien kehilangan nyawa terdampak penyakit mematikan ini.

Sementara kasus aktif Covid-19 pada hari ini dilaporkan tercatat sebanyak 4.600 orang, berkurang sebanyak 221 kasus dibanding hari sebelumnya.

Jumlah pasien suspek Covid-19 pada hari dilaporkan tercatat sebanyak 1.818 orang. Jumlah spesimen diperiksa sebanyak 32.395. 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan program vaksin virus corona (Covid-19) dosis keempat (booster kedua) bagi masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas gratis.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menambahkan program ini akan dimulai pada Selasa (24/1).

Masyarakat menurutnya dapat mengakses vaksin booster kedua di fasilitas kesehatan atau sentra vaksinasi Covid-19 terdekat. 

"Vaksin booster kedua masyarakat umum masih diberikan secara gratis," jelas Maxi, Sabtu (21/1).

Maxi melanjutkan vaksinasi Covid-19 dosis booster kedua tersebut dapat diberikan jika telah melewati enam bulan sejak disuntik booster pertama. Terdapat tujuh merek vaksin yang dapat digunakan.

Ketujuh vaksin itu dipastikan telah mendapat izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan melalui rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).  ***