Demokrat Legowo bila Anies Pilih Khofifah sebagai Pendamping
WJtoday, Jakarta - Meski Nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) digadang-gadang masuk dalam bursa sebagai bakal calon wakil presiden dari Anies Baswedan, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman mengakui Legowo jika Khofifah yang dipilih Anies sebagai bacawapres.
Partai Demokrat akan menerima dan tetap mendukung Anies.
“(Kalau pilih Khofifah) itu terserah pak Anies, benar (legowo), itu ada di Pak Anies,” ucap Benny.
Dia memastikan partainya akan mendukung penuh segala langkah bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan. Termasuk soal urusan pemilihan sosok yang akan menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres).
Nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa jadi salah satu kandidat yang ramai dibicarakan.
“Calon wakil presiden diserahkan kepada calon presiden Pak Anies untuk menentukannya,” kata Benny di Jakarta Minggu (12/3/2023).
Pasalnya, Benny menyatakan Koalisi Perubahan yang dibentuk oleh dari Partai Demokrat, PKS, dan Partai NasDem telah sepakat memberikan pilihan cawapres sepenuhnya kepada Anies.
“Sudah final. Demokrat, PKS, sama NasDem sudah final mendukung Anies Baswedan menjadi calon presiden 2024-2029,” tandas dia.
Sebelumnya, CEO Forum Demokrasi Salemba Untuk Indonesia (FDS UI) Research & Consulting Rulli Nasrullah menyebut sosok nama cawapres pendamping Anies Baswedan mengerucut kepada dua nama yakni Khofifah Indar Parawansah dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Saya sebenarnya lebih melihat dari perbincangan di media sosial, coba deh kita masukin query siapa cawapres Anies. Kita akan mendapatkan 3.540 entry yang membicarakan soal itu,” terang Rulli secara virtual dalam diskusi bertajuk ‘Koalisi Perubahan Anies-AHY atau..?’ pada Selasa (7/3/2023).
Menurutnya, nama Khofifah menjadi perbincangan urutan pertama soal sosok cawapres pendamping Anies Baswedan. Namun warganet menilai kecil peluang duet Anies-Khofifah bisa terwujud.
“Kemudian ketika kita masukin lagi nih cawapres Anies adalah Khofifah, dia ada di urutan pertama, tapi persoalannya adalah ketika kita bicara soal Khofifah, perbincangan itu menunjukkan ini sesuatu yang tidak mungkin,” ungkapnya.***
