Dokter Ortopedi Buka-bukaan soal Cara Menambah Tinggi Badan Anak

Dokter Ortopedi Buka-bukaan soal Cara Menambah Tinggi Badan Anak

WJtoday, Jakarta - Pertumbuhan tinggi badan anak sering kali menjadi perhatian para orang tua, terutama pada periode masa anak-anak dan remaja. Pada masa tersebut, pertumbuhan tubuh anak terjadi dengan cepat dan berpotensi memberikan dampak besar pada kesehatan dan perkembangan mereka di masa depan.

Membiasakan anak untuk melakukan aktivitas yang merangsang pertumbuhan tulang mereka sejak dini adalah langkah penting dalam mendukung kesehatan dan perkembangan tubuh mereka secara keseluruhan.

"Kalau pengin anaknya tinggi, tulangnya itu mesti tumbuh. Nah tulangnya itu tumbuh karena satu, butuh rangsangan. Jadi misalnya nih tulangnya dipakai buat lari, dipakai buat loncat, dipakai buat skipping, dipakai buat berenang," kata spesialis ortopedi dr Phedy SpOT(K), dikutip dari detikcom. 

"Nah, itu akan merangsang pertumbuhan tulang. Tanpa dirangsang, tulang tumbuhnya jadi lambat," sambungnya.

Di samping anak melakukan aktivitas untuk merangsang pertumbuhan tulang, asupan nutrisi dan makanan yang masuk ke dalam tubuh juga menjadi kunci dalam menjaga kesehatan tulang anak agar tetap optimal.

Pastikan asupan yang diperlukan untuk pertumbuhan tulang itu terpenuhi, seperti kalsium, vitamin D, dan protein. Jika ingin anak tumbuh tinggi, aktivitas fisik dan pemenuhan nutrisi perlu

Kalsium berperan penting dalam pembentukan dan kekuatan tulang. Sumber kalsium bisa meliputi susu, keju, yoghurt, dan sayuran hijau. Sementara vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium dengan lebih efisien.

Paparan sinar matahari adalah sumber alami yang kaya vitamin D. Selain itu, protein juga mendukung pertumbuhan tulang dan jaringan lainnya. Protein bisa diperoleh dari makanan seperti daging, ikan, kacang-kacangan, dan produk susu.

Namun, perlu diingat bahwa pertumbuhan tinggi anak tidak hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti melakukan olahraga atau mendapatkan asupan nutrisi yang baik saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor genetik.

Genetik memainkan peran penting dalam menentukan potensi tinggi badan anak, karena tinggi badan seringkali memiliki kaitan dengan warisan genetik dari orang tua mereka. Anak-anak cenderung memiliki tinggi badan yang mirip dengan orang tua mereka.

Meskipun faktor lingkungan seperti nutrisi yang baik dan pola hidup sehat dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan mereka, tetapi faktor genetik tetap berperan dalam menetapkan batas tinggi badan yang mungkin dicapai oleh seorang anak.

"Kalau genetiknya nggak bisa ya nggak akan bisa lebih tinggi. Jadi misal bapak sampai leluhurnya 150 cm, ibunya 150 cm, terus ngarepin anaknya jadi 200 cm, ya nggak mungkin. Mungkin kalo 153 cm sama 155 cm, anaknya bisa lebih tinggi. Jadi potensi genetiknya perlu diperbaiki," jelas Phedy.***