Garut Jadi Pilot Project Penggunaan Lampu LED Untuk PJU

Garut Jadi Pilot Project Penggunaan Lampu LED Untuk PJU

WJtoday, Garut - Kabupaten Garut menjadi salah satu daerah yang menjadi pilot project program _Advancing Indonesia's Lighting Market to High Efficient Technologies_ (ADLIGHT). Bentuk program ini salah satunya diimplementasikan melalui retrofit lampu LED (Light Emitting Diode) pada alat penerangan jalan (APJ).

Proyek Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, yang bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP) dan United Nations Environment Programme (UNEP) dan didanai oleh Global Environment Facility (GEF), dimaksudkan untuk meningkatkan penggunaan teknologi lampu efisiensi tinggi melalui transformasi pasar nasional sehingga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).

ADLIGHT berfokus untuk mendorong penetrasi pasar lampu hemat energi (lampu LED) dengan menerapkan proyek percontohan sistem pencahayaan hemat energi pada APJ, melalui skema pembiayaan inovatif.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut Nurdin Yana, menyambut baik dan berterima kasih atas ditunjuknya Kabupaten Garut, sebagai salah satu daerah pilot project program ADLIGHT.

Ia juga mengungkapkan penggunaan lampu LED ini juga sudah diterapkan di salah satu institusi dengan tingkat efisiensi yang signifikan, di mana dari biasanya pembayaran listrik sebesar 7 juta rupiah, setelah menggunakan lampu LED menurun menjadi 1 juta rupiah.

"Artinya kan ini sungguh signifikan penerapan pemanfaatan lampu (LED), ini barangkali yang menjadi pemikiran kita, kalau ketersediaan anggaran kita itu sebetulnya cukup, maka kita sebenarnya bisa ganti mereka (PJU lama) semua itu dengan itu (LED), biar terjadi efesiensi di pengeluaran PJU kita," papar Sekda Nurdin Yana dalam rilis, dikutip Sabtu (20/4/2024).

Nurdin juga mengungkapkan, pihaknya tertarik untuk menggunakan lampu LED ini, karena selain efisien, penggunaan lampu tersebut juga dinilai memiliki kualitas penerangan yang lebih baik, dengan harga yang lebih murah dibandingkan lampu sebelumnya.

"Tentu kita punya kepentingan dengan _budget_, kalau saja pemanfaatan lampu (LED) dengan kualitas (dan) kualifikasi lampu yang lebih baik, menampilkan penerangan yang lebih holistik, kemudian dengan harga yang murah, tentu itu yang menjadi pilihan kita," ungkapnya.

Selain efisiensi, imbuh Nurdin, kepentingan masyarakat terkait dengan penerangan juga bisa diberikan, sehingga memberikan estetik warna yang cukup refresentatif, terutama di malam hari

Sementara itu, Subkoordinator (Subkor) Pengawasan dan Labelisasi Konservasi Energi, Direktorat Jenderal (Ditjen) Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM RI Catur Wahyu Prasetyo menuturkan, melalui program ini, diharapkan terjadi percepatan dan penetrasi ke lampu yang hemat energi, sejalan dengan regulasi yang ada di pemerintah berkenaan dengan pelaksanaan konservasi energi, di mana dititikberatkan bagi pemerintah, pemerintah daerah provinsi, kabupaten maupun kota untuk pelaksanaan manajemen energi.

Ia berharap ke depan pemerintah daerah khususnya Pemkab Garut semakin masif mengimplementasikan penerapan efisiensi energi ataupun konservasi energi. Apalagi, menurutnya dalam Konservasi energi ini terdiri dari dua sisi yakni sisi supply melalui pendekatan diversifikasi energi, dan demand adalah kegiatan upaya efisiensi energi.  ***