Israel Gempur Rafah Demi Bebaskan 2 Sandera, Korban Tewas Capai 100 Orang

Israel Gempur Rafah Demi Bebaskan 2 Sandera, Korban Tewas Capai 100 Orang

WJtoday, Jakarta - Israel melancarkan operasi militer khusus di Rafah untuk membebaskan dua warga Israel yang disandera Hamas pada Senin (12/2/2024). 

Operasi militer Israel ini muncul tak lama setelah sejumlah saksi mata di Rafah berkata Israel melakukan serangan udara di Rafah bagian utara dan tengah.

Warga setempat berkata kepada BBC bahwa sejumlah helikopter dan kapal juga terlibat dalam serangan tersebut.

Serangan itu menghantam 14 rumah dan tiga masjid di sejumlah wilayah di Rafah, menurut Hamas, seperti dikutip dari kantor berita AFP.

Korban Tewas Bombardir Israel di Rafah Bertambah Jadi 100 Orang

Setidaknya 100 orang tewas akibat rentetan serangan udara Israel di kota Rafah, Gaza selatan pada Senin (12/2/2024) dini hari waktu setempat.

Dilansir kantor berita AFP, Senin (12/2/2024), hal ini disampaikan Kementerian Kesehatan Hamas di Gaza, merevisi pernyataan sebelumnya bahwa 52 orang tewas dalam serangan udara di kota yang padat dengan para pengungsi Palestina tersebut.

Laporan senada disampaikan organisasi medis Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) yang menyebut anak-anak termasuk di antara mereka yang tewas akibat serangan "sangat intens", yang menghantam beberapa lokasi di Rafah.

Dilansir CNN, Senin (12/2/2024), PRCS mengatakan bahwa lebih dari 100 orang tewas akibat serangan udara Israel ketika pesawat tempur menargetkan berbagai wilayah di kota tersebut dan helikopter menembakkan senapan mesin di sepanjang wilayah perbatasan.

Ada kekhawatiran jumlah korban tewas akan bertambah lagi karena PRCS mengatakan orang-orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan masih banyak pesawat tempur di langit Rafah.

Direktur Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar mengatakan fasilitas medis di Rafah "tidak dapat menangani banyaknya korban luka akibat bombardir pendudukan Israel."

Setidaknya dua masjid dan sekitar selusin rumah menjadi sasaran serangan tersebut, kata pemerintah kota Rafah pada hari Senin (12/2).

Militer Israel mengonfirmasi bahwa pihaknya melakukan "serangkaian serangan" terhadap apa yang dikatakannya sebagai target di daerah Shaboura di Rafah dan bahwa dua sandera Israel diselamatkan dalam "operasi khusus" di kota tersebut.

Sebelumnya, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa Rafah diserang oleh Israel, dengan sejumlah warga Palestina dilaporkan meninggal dunia.

Serangan itu terjadi setelah sejumlah negara dan organisasi internasional memeringatkan Israel atas rencananya melakukan serangan terhadap kota yang kini dihuni sekitar 1,5 juta pengungsi Palestina.

Dalam pernyataannya di sosial media, pasukan pertahanan Israel (IDF) mengatakan bahwa dalam "operasi bersama yang dilakukan IDF, ISA (Badan Keamanan Israel, atau Shin Bet) dan kepolisian Israel, dua sandera Isral dari Kibbutz Nir Yitzhak diselematkan: Fernando Simon Marman (60) dan Louis Har (70)".

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyebut operasi penyelamatan itu "mengesankan", seraya menambahkan: "Kami akan terus memenuhi komitmen kami untuk mengembalikan [mereka] yang diculik, dengan cara apa pun."

Media Israel melaporkan bahwa para sandera sebelumnya ditawan di sebuah gedung di Rafah. Kini, keduanya telah dibawa ke Sheba Medical Center di pusat Israel.

Pejabat sementara Sheba Medical Center, Armon Aek, mengonfirmasi keberadaan dua sandera yang kini sedang dirawat di fasilitas kesehatan yang ia kelola.***