Pemda Diminta Bersiap Hadapi Kebakaran Hutan dan Lahan pada April-Mei Mendatang

Pemda Diminta Bersiap Hadapi Kebakaran Hutan dan Lahan pada April-Mei Mendatang
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati meminta pemerintah daerah (pemda) untuk bersiap dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yang terjadi setiap musim kemarau.

Dia menuturkan, Indonesia diperkirakan bakal memasuki musim kemarau mulai April hingga Mei 2023 mendatang. Potensi ancaman karhutla ini rawan terjadi daerah-daerah yang memiliki kawasan hutan dan lahan gambut.

“Pemerintah Daerah harus bersiap, masyarakat pun perlu diedukasi dan diberikan sosialisasi agar juga melakukan pencegahan dan antisipasi dengan tidak melakukan pembakaran secara sembarangan,” kata Dwikorita dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/1/2023).

BMKG memprediksi, terdapat potensi penurunan curah hujan setelah tiga tahun terakhir 2020, 2021, 2022 akibat fenomena La Nina dan kondisi curah hujan diatas normal. Hal itu, lanjutnya, dikhawatirkan dapat meningkatkan potensi Karhutla seperti yang terjadi pada 2019 lalu.

Musim kemarau tersebut, kata Dwikorita, sesuai dengan prediksi yang pernah disampaikan BMKG pada Oktober 2022 lalu yang diprediksikan kondisi La Nina akan makin melemah dan transisi menuju kondisi netral.

BMKG bersama BNPB, BPBD, TNI/Polri, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Pemprov, dan Pemkab setempat terus berkoordinasi dan menyiapkan berbagai langkah antisipasi dan persiapan, serta peringatan dini menghadapi karhutla, termasuk menyiapkan skenario operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC),” imbuhnya.

BNPB Siapkan Antisipasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan

Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan strategi pencegahan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), mengingat prediksi pada tahun 2023 curah hujan akan menurun dan Indonesia akan mengalami kondisi lebih kering dibandingkan tiga tahun terakhir.

"Tahun 2023 diprediksi cuaca kemaraunya lebih tinggi dibanding tahun 2022, 2021 dan 2020. BNPB siapkan langkah-langkah pencegahan agar karhutlanya dapat dikendalikan dan diatasi," ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/1/2023).

Suharyanto, saat menghadiri Rapat Koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2023 yang dihelat di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta pada Jumat (20/1) mengatakan potensi terjadinya Karhutla juga semakin tinggi, karena kondisi lahan akan ikut kering jika curah hujan menurun.

Langkah--langkah yang dimaksud, antara lain dengan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, menyiapkan operasi darat dan udara serta melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

"Rencana 2023, kita akan menyiagakan lebih banyak helikopter, 49 unit helikopter. Jika masih kurang, BNPB akan berupaya memenuhi kebutuhan. Helikopter untuk patroli dan water bombing, kemudian melakukan teknologi modifikasi cuaca untuk merekayasa cuaca, termasuk menyiapkan dana siap pakai untuk operasional," ujar dia.***

Baca Juga : Tahun 2023 Berpotensi Kemarau Panjang, BNPB Siapkan Antisipasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan