TikTok Akui Pindai Video untuk Mengetahui Usia Pengguna

TikTok Akui Pindai Video untuk Mengetahui Usia Pengguna
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - CEO TikTok, Shou Zi Chew memberikan penjelasan bahwa aplikasinya melakukan pemindaian video untuk menentukan usia pengguna. 

"Aplikasi ini menggunakan batasan usia. Ini mengacu pada metode yang umum digunakan yang hanya meminta pengguna memberikan tanggal lahir mereka untuk menentukan usia mereka, yang mana pengalaman yang diterima pengguna akan didasarkan pada input usia ini," kata Chew, dikutip dari Techcrunch, dikutip Sabtu (25/3/2023).

Ia mengungkapkan bahwa mengandalkan metode pengisian form usia saja tidak akan efektif mengingat pengguna bisa saja berbohong tentang usianya. Dengan melakukan metode pemindaian wajah, semuanya bisa diukur secara akurat sehingga pengalaman yang akan diberikan bisa sesuai umur.

Selain mengklaim bahwa aplikasinya melakukan pemindaian video, Chew juga menyebut bahwa di TikTok ada beberapa alat yang bisa digunakan untuk melihat dan menelusuri profil publik pengguna. Namun ia menegaskan bahwa ini dilakukan sebatas pada video yang diunggah.

"Jadi, jika Anda memposting video, itu artinya Anda memilih video tersebut untuk dipublikasikan, begitulah cara membuat orang melihat video Anda. Kami memantau mereka untuk melihat apakah itu cocok dengan usia yang Anda bicarakan,” lanjut Chew.

Untuk diketahui, verifikasi usia menjadi perhatian penting Amerika Serikat sehingga menempatkan TikTok sebagai aplikasi yang diragukan keamanannya. TikTok diundang dalam sidang Kongres untuk menjelaskan cara kerja mereka yang dianggap bisa mengancam stabilitas nasional.

TikTok menghadapi masalah karena menggunakan cara mereka sendiri untuk menentukan usia pengguna. Perusahaan asal China itu tidak menawarkan cara seperti yang digunakan Instagram yang memberikan tiga pilihan kepada pengguna, yaitu mengunggah ID, merekam video selfie, dan meminta bantuan teman untuk mengkonfirmasi usia.

Amerika Serikat menilai cara tersebut lebih aman daripada harus memindai video pengguna yang menyebabkan timbulnya spekulasi bahwa TikTok menyetor hasil pindaian video di platformnya kepada pemerintah China.***