Bima Arya: Pramuka Jalur Kepemimpinan Masa Depan

Bima Arya: Pramuka Jalur Kepemimpinan Masa Depan

WJtoday, Bogor - Penyematan tanda Pramuka Garuda kepada 338 anggota Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Bogor yang terdiri dari siaga, penggalang hingga penegak oleh Ketua Kwarcab Pramuka Kota Bogor, Dedie A Rachim mengawali pelaksanaan Apel Besar Hari Pramuka ke-61 Tingkat Kota Bogor Tahun 2022.

Dalam apel yang dilaksanakan di Lapangan Sempur, Kamis (18/8/2022), Wali Kota Bogor, Bima Arya selaku Ketua Majelis Pembimbing Kwarcab (Mabicab) Kota Bogor menjadi pemimpin apel.

Dalam kurun waktu 61 tahun yang merupakan usia yang lama dan panjang bagi Gerakan Pramuka kata Bima Arya, sudah banyak yang diberikan Gerakan Pramuka bagi bangsa dan negara Indonesia.

Sudah banyak alumni Gerakan Pramuka yang menjadi tokoh dan pemimpin yang sukses. Sudah banyak perubahan yang dilakukan di organisasi Gerakan Pramuka dari awal berdiri hingga hari ini.

“Kalau kita coba peras dan tangkap semangat dari gerakan pramuka yang luar biasa dahsyat, maka ada 3 hal dahsyat dari gerakan pramuka yang menjadi pengingat bagi semua, yaitu gerakan pramuka adalah gerakan untuk membangun karakter, kompetensi dan kepedulian,” ungkap Bima.

Aspek pembangunan karakter menjadikan Gerakan Pramuka berbeda dari ekstrakurikuler (ekskul) dengan organisasi lain.

Menurut Bima Arya, Dasa Dharma itu dahsyat, lengkap dan paripurna. Dua hal yang mengawalinya menggambarkan hal yang paling lengkap di dunia ini, dimensi vertikal kepada Tuhan YME dan dimensi horizontal kepada sesama manusia dan juga kepada alam.

Untuk kompetensi, anggota Gerakan Pramuka diminta untuk terus mengasahnya dengan memanfaatkan fasilitas yang disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor agar kuat, karena orang-orang yang menjadi pemenang adalah yang memiliki karakter. Terakhir, dengan terbangunnya karakter dan kompetensi yang kuat akan timbul rasa kepedulian.

“Pramuka itu peduli, tidak boleh cuek, hirau pada lingkungan dan selalu membantu lingkungannya. Pramuka adalah jalur paling dahsyat untuk kepemimpinan Indonesia di masa depan." sebutnya.

"Kalau ketiga hal ini bisa dipegang, dikembangkan dan bisa konsisten, Insya Allah seluruh anggota dan aktivis gerakan pramuka akan menjadi pemimpin-pemimpin yang hebat, karena takut kepada Tuhan YME, cinta kepada sesama manusia dan peduli kepada alam,” imbuh Bima menegaskan.

Dia berpandangan, latihan dalam Gerakan Pramuka bukan sekedar latihan biasa dan ikut pramuka bukan hanya sekedar mengisi waktu, tetapi untuk menyiapkan para anggotanya untuk menjadi pemimpin-pemimpin masa kini dan masa depan. Sebab, karakter anggota pramuka di atas rata-rata dari generasi muda lainnya.

Bagi para pelatih dan pembina gerakan pramuka diharapkan menjadi contoh suri teladan yang paling depan bagi para anggota gerakan pramuka. 

“Kakak pelatih dan pembina harus yang terdepan dalam memberikan kedisiplinan, berani dan setia," tegasnya.

Di akhir Bima Arya menyampaikan poin ke-10 Dasa Darma yaitu suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan sebagai poin yang luar biasa dan bisa menjadi pegangan bagi siapapun untuk menjalani kehidupan ke depan.

“Semua mulai dari pikiran, gagasan dan kepercayaan diturunkan menjadi perkataan kemudian perilaku dan perbuatan. Jika gerakan pramuka semuanya berhusnudzon dan berpikiran terbuka, open mindset dan tidak fix mindset, memiliki dan menularkan pikiran positif dalam perilaku sehari-hari, maka Insya Allah kita akan hidup di alam yang sangat indah. Gerakan pramuka selalu menjadi teladan,” tutup Bima Arya.  ***