Guru Pengkritik Ridwan Kamil Dipastikan Tidak Diblacklist dari Dunia Pendidikan

Guru Pengkritik Ridwan Kamil Dipastikan Tidak Diblacklist dari Dunia Pendidikan

WJtoday, Cirebon - Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah X Jawa Barat Ambar Triwidodo memastikan tidak melakukan blacklist  (memasukkan dalam daftar hitam) guru SMK Telkom Muhammad Sabil, pengkritik Gubernur Ridwan Kamil, dengan tetap mengaktifkan data pokok pendidikan (dapodik).

"Untuk dapodik yang bersangkutan masih aktif, jadi tidak ada 'blacklist' dari dunia pendidikan (bagi Muhammad Sabil Fadhilah)," kata Ambar di Cirebon, Kamis.

Ambar mengatakan dabodik Sabil memang sampat dikeluarkan oleh SMK Mambaul Ulum Kabupaten Cirebon, mengingat data tersebut diperoleh saat mengajar di sekolah itu dan saat ini sudah keluar, namun Disdik Jawa Barat, belum menyetujui sehingga saat ini data tersebut sudah kembali aktif.

Sementara untuk SMK yang mengeluarkan Sabil yaitu SMK Telkom Sekar Kemuning, Kota Cirebon, yang berada di bawah naungan Yayasan Miftahul Ulum, sebagai guru pengampu salah satu mata pelajaran di sana.

Ia memastikan, pihaknya hanya melakukan pengawasan terhadap pendidikan di wilayah kerjanya, dan terkait komentar yang bersangkutan di IG Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, hanya meminta sekolah untuk hanya menegur.

Karena pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk menegur secara langsung, mengingat apa yang disampaikan di komentar tersebut bagi pengajar atau pendidik kurang tepat.

Menurutnya, pemecatan yang dialami oleh Sabil, bukanlah karena komentar di IG Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, karena dari keterangan sekolah itu merupakan akumulasi terhadap kode etik.

"Tidak benar pemecatan karena komentar di IG, kami hanya pengawasan dan pembinaan. Kami memberikan teguran dan kami tidak melarang berkomentar di mana pun," tuturnya. Ambar menambahkan Gubernur Jawa Barat juga tidak memerintahkan apa pun kepada dirinya, sehingga apa yang dialami Sabil murni antara pihak sekolah dan yang bersangkutan.

"Tidak ada perintah apa pun dari Gubernur untuk memecat yang bersangkutan. Kami juga tidak ada arahan sama sekali," katanya.

Ambar memastikan jika Sabil menginginkan kembali mengajar, pihak sekolah juga sudah mempersilakan, dan jika pun ingin berkarier di sekolah lain juga tidak ada larangan.

Gubernur Jabar Tegaskan Dirinya Tak Anti-kritik

SEmentara itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil menegaskan dirinya bukan sosok pemimpin yang anti-terhadap kritikan dari pihak luar, termasuk kritikan dari Muhammad Sabil Fadhilah, seorang guru SMK Telkom Sekar Kemuning Kota Cirebon, Jawa Barat, di ranah media sosial.

"Saya tidak anti kritik, saya terbuka, sudah ribuan kritik masuk. Seorang pemimpin tidak boleh anti kritik, makanya saya tidak mengeluarkan statement yang anti kritik," kata Gubernur Ridwan Kamil, di Bandung, Kamis.

Ia menuturkan setiap kritikan atau pertanyaan dari pihak luar yang ditujukan kepada dirinya di jagat maya selalu dibalas berdasarkan kritikan atau pertanyaan tersebut.

"Kalau keliru saya jawab dengan data. Kalau bercanda saya jawab dengan bercanda. Bahwa ada pihak sekolah yang merespons berbeda, itu jadi momentum peraturan mereka," kata dia.

Oleh karena itu saat Muhammad Sabil Fadhilah mengkritik dirinya di media sosial dengan menggunakan kata "maneh" (bahasa sunda, artinya kamu, dan biasa digunakan kepada lawan bicara maksimal sebaya dan konteksnya bisa tidak sopan), maka Ridwan Kamil memerintahkan pihak sekolah untuk cukup mengingatkan saja.

"Menurut saya cukup diingatkan saja, tidak sampai diberhentikan. Seolah-oleh karena mengkritik saya jadi diberhentikan. Terus saya-nya dianggap anti kritik. Saya kira enggak begitu" kata dia. 

Buntut <a href='https://www.westjavatoday.com/tag/komentar'>Komentar</a>i Unggahan <a href='https://www.westjavatoday.com/tag/instagram'>Instagram</a> <a href='https://www.westjavatoday.com/tag/ridwan-kamil'>Ridwan Kamil</a>, <a href='https://www.westjavatoday.com/tag/guru-smk'>Guru SMK</a> di <a href='https://www.westjavatoday.com/tag/cirebon'>Cirebon</a> Diberhentikan

Baca Juga : Buntut Komentari Unggahan Instagram Ridwan Kamil, Guru SMK di Cirebon Diberhentikan

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jabar Wahyu Mijaya memastikan tidak ada perintah apapun dari Gubernur Ridwan Kamil untuk memberhentikan Muhammad Sabil Fadilah sebagai guru di SMK Telkom Cirebon dan SMKS Ponpes Minbauul Ulum.

"Jadi saya tegaskan tak pernah ada perintah dari Pak Gubernur untuk memberhentikan yang bersangkutan," ujarnya. 

Pihaknya juga sudah mengonfirmasi kepada Kantor Cabang Dinas (KCD) Cirebon dan memastikan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Sabil masih tercatat di Dinas Pendidikan Jabar. 

Wahyu pun sudah menyampaikan pesan agar pihak yayasan segera mencabut surat pemberhentian Sabil.

"Kalau dari sisi statement (Sabil) di Instagram kita sudah sampaikan agar jangan sampai diberhentikan. Tapi apakah yang bersangkutan ada masalah lain dengan sekolah, kita tidak tahu. Kalau masalah di luar itu, bukan kewenangan kami," katanya.

Wahyu mengatakan sebagai tenaga pendidik sudah sepatutnya menggunakan bahasa yang baik dalam proses belajar mengajar, keseharian, maupun di media sosial.

"Ini kewajiban kami di Dinas Pendidikan untuk selalu mengingatkan tenaga pendidik agar menggunakan bahasa yang baik dalam pembelajaran maupun di luar karena bisa diikuti oleh siswa. Mungkin ada diksi lain yang lebih baik untuk digunakan," ujarnya.

Alasan SMK Telkom Cirebon Pecat Guru Pengkritik Ridwan Kamil

Pemecatan Muhammad Sabil Fadhilah sebagai guru di SMK Telkom Sekar Kemuning, usai mengkritik Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, terus menuai sorotan publik.

Terbaru, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum dan SDM SMK Telkom Sekar Kemuning, Kota Cirebon, Cahya Haryadi, akhirnya angkat bicara perihal pemecatan Muhammad Sabil Fadhilah. Sabil Fadhilah disebut sudah dua kali dapat Surat Peringatan (SP) oleh pihak yayasan. 

"Pengakhiran hubungan kerja bukan karena kasus etik guru kali ini saja, namun ini merupakan sebuah rangkaian," kata Cahya Haryadi di Cirebon, Kamis (16/3/2023). 

Sebelum pemecatan Sabil, lanjutnya, pihak sekolah dan yayasan sudah melakukan rapat terkait komentar yang kurang pantas, sehingga pemecatan jadi keputusan.

Menurutnya, yang bersangkutan sudah mendapatkan dua kali Surat Peringatan (SP) oleh pihak yayasan yaitu pada September 2021 dan SP kedua pada Oktober 2021.

Ia menjelaskan SP 1 yang bersangkutan terbukti melanggar kode etik dengan mengeluarkan kata kasar kepada peserta didik sehingga orang tuanya tidak terima dan melaporkan kasus tersebut. 
"Kami keluarkan SP pertama pada September 2021 dimana yang bersangkutan melanggar etik guru," tuturnya.

Sedangkan pada SP kedua, lanjut Haryadi, yang bersangkutan terbukti melanggar peraturan sekolah, dimana semua yang berada di lingkungan SMK Telkom Sekar Kemuning, tidak diperbolehkan merokok dan itu dilanggar oleh Sabil. 

Bahkan, menurut dia, Sabil juga sengaja mematikan kamera pengintai atau CCTV di ruang guru yang merekam aktivitasnya. 

"Pada bulan Oktober 2021 SP kami keluarkan lagi dan masih masalah etika yaitu merokok di ruang guru, ada CCTV yang mengontrol tapi oleh yang bersangkutan dimatikan," katanya. 

Ia menambahkan masih banyak kasus lainnya yang dialami oleh Sabil dari awal mengajar di SMK Telkom Sekar Kemuning hingga pengakhiran hubungan kerja.

Sementara itu mantan Guru SMK Telkom Sekar Kemuning Muhammad Sabil Fadhilah mengaku memang sudah mendapatkan dua kali SP dari sekolah. 

"Iya (pernah mendapatkan dua kali SP)," kata Sabil saat dihubungi.

Guru SMK Cirebon yang Dipecat Rupanya Pendukung Ridwan Kamil di Pilgub Jabar

Sabil Fadhilah, seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Cirebon, Jawa Barat yang dipecat lantaran mengkritik Ridwan Kamil rupanya merupakan salah satu pendukung pria yang kerap disapa Kang Emil saat hendak maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat.

Hal itu terlihat dari unggahan Sabil di akun media sosialnya pada 3 Januari 2016. Dalam unggahan tersebut Sabil terlihat berpose bersama dengan Ridwan Kamil yang saat itu masih menjabat Wali Kota Bandung, Jawa Barat.

Sabil dan Emil berfoto dengan pose layaknya dua politikus yang hendak mengikuti kontestasi politik. Kedua tangan mereka sambil memegang erat satu sama lain. Tak lupa, Sabil juga menuliskan caption seolah akan mengikuti kontestasi politik.

"Ceritanya menuju #Jabar1. By: #SabilTea," demikian caption yang ditulis Sabil di akun Muhammad Sabil @sabilfahdilah dikutip Kamis (16/3/2023).