Kazakhstan Mencekam, Kedubes RI Keluarkan 7 Imbauan untuk WNI

Kazakhstan Mencekam, Kedubes RI Keluarkan 7 Imbauan untuk WNI

WJtoday, Jakarta - Duta Besar RI untuk Kazakhstan, Fadjroel Rachman mengatakan kondisi warga negara Indonesia (WNI) saat ini dalam kondisi aman di negara Kazakhstan.

Hal ini dikatakan Fadjroel setelah terjadinya ujuk rasa berhari-hari terkait kenaikan harga bahan bakar. Sehingga mengakibatkan situasi yang kian memanas.

“Jadi kondisi WNI aman (di Kazakhstan-Red),” ujar Fadjroel, Jumat (7/1).

Selain itu, Fadjroel juga mengaluarkan tujuh imbauan kepada WNI yang berada di negara tersebut. WNI diimbau untuk selalu waspada dan berhati-hati.

“Pertama untuk selalu waspada dan berhati-hati,” imbuhnya.

Selajutnya imbauan kedua adalah WNI untuk menjauhi segala bentuk kerumunan massa. Mengingat saat ini situasi sedang tidak kondusif.

“Kedua menjauhi kerumunan,” katanya.

Kemudian ketiga, Fadjroel mengimbau kepada seluruh WNI untuk tidak berpergian keluar rumah. Terkecuali untuk keperluan yang mendesak.

“Ketiga, tidak bepergian ke luar rumah kecuali untuk hal-hal yang penting,” ungkapnya.

Lalu keempat adalah mematuhi aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat, menjaga ketertiban, dan tidak ikut dalam aksi-aksi massa yang dilakukan di wilayah setempat.

“Kelima tidak memberikan komentar yang bersifat publik terhadap perkembangan situasi dalam negeri Kazakhstan,” tuturnya.

Keenam, Fadjroel mengimbau agar para WNI saling berkomunikasi dengan sesama WNI yang berada di kota/wilayah masing-masing.

Ketujuh, WNI untuk terus berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) melalui grup WNI. Hal itu dilakukan untuk mengetahui perkembangan dari WNI masing-masing.

“Ketujuh, berkomunikasi dengan KBRI melalui grup WNI maupun jalur-jalur komunikasi yang memungkinkan untuk memberi update kondisi masing-masing dan melaporkan hal-hal yang penting diketahui bersama,” imbuhnya.

Fadjroel juga memberikan informasi, nomor telepon dan bantuan yang disediakan oleh KBRI. Itu adalah, Alamat KBRI Sarayshyq St 22 Nur Sultan 020000, Nomor telepon KBRI (hari dan jam kerja) 8 (7172) 799670, dan hotline KBRI (24 jam), melalui sms, telepon, atau WhatsApp +77718360245.

Diketahui, Kazakhstan, yang kaya energi, kini tengah menghadapi krisis terbesarnya dalam beberapa dasawarsa, setelah aksi-aksi protes berhari-hari atas kenaikan harga bahan bakar meningkat menjadi kerusuhan yang meluas.

Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (6/1) dalam kekerasan terburuk yang dilaporkan sejauh ini, polisi mengatakan puluhan orang tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan di gedung-gedung pemerintah di kota terbesar di negara itu, Almaty, pada Rabu (5/1) malam waktu setempat.

“Tadi malam, pasukan ekstremis mencoba menyerang gedung-gedung pemerintah, departemen kepolisian kota Almaty, serta komisariat polisi setempat. Puluhan penyerang dibunuh,” kata juru bicara polisi Saltanat Azirbek, seperti dikutip oleh kantor berita Interfax-Kazakhstan, TASS dan Ria Novosti.

Video di media sosial pada Kamis ini menunjukkan toko-toko dijarah dan sejumlah bangunan terbakar di Almaty. Suara tembakan otomatis terdengar di jalan-jalan dan warga berteriak ketakutan.

Protes menyebar ke seluruh negara berpenduduk 19 juta jiwa itu minggu ini dalam kemarahan atas kenaikan harga LPG, yang banyak digunakan untuk bahan bakar mobil di barat negara itu.

Ribuan orang turun ke jalan-jalan di Almaty dan di Provinsi Mangystau untuk memprotes kenaikan harga itu tidak adil mengingat cadangan energi besar yang dimiliki negara yang merupakan eksportir minyak dan gas tersebut.

Para pengunjuk rasa dilaporkan telah menyerbu beberapa gedung pemerintah pada Rabu (5/1), termasuk kantor wali kota Almaty dan kediaman presiden, yang dilaporkan terbakar.

Adapun menurut Kementerian Dalam Negeri, sampai saat ini setidaknya delapan petugas penegak hukum tewas dan 317 terluka dalam kekerasan itu.***