Kesiapan Rumah Sakit Antisipasi Lonjakan COVID-19 Pasca Lebaran

Kesiapan Rumah Sakit Antisipasi Lonjakan COVID-19 Pasca Lebaran
Lihat Foto

Wjtoday, Jakarta - Berbagai langkah antisipasi dipersiapkan pemerintah untuk menghadapi kemungkinan terjadinya lonjakan kasus COVID-19 selama dan pasca libur panjang lebaran.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin usai Rapat Terbatas yang dipimpin Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, memastikan rumah sakit di Indonesia memiliki kesiapan baik dari segi kapasitas tempat tidur di rumah sakit, obat-obatan hingga fasilitas oksigen yang cukup.

“Tugas kami adalah mempersiapkan kondisi terburuk saya merasa dan berharap Insya Allah ini tidak terjadi tapi kalau pun toh terjadi peningkatan penularan kita ingin melakukan antisipasi agar kita tidak kaget dan cukup fasilitasnya,” kata Budi.

Secara nasional ketersediaan tempat tidur perawatan adalah sekitar 390 ribu, dengan 70 ribu di antaranya disiapkan untuk tempat tidur isolasi pasien COVID-19. Sementara untuk ketersediaan tempat tidur di Intensive Care Unit (ICU) adalah sebanyak 22 ribu, dengan 7.500 di antaranya dialokasikan untuk pasien COVID-19.

“Saya hanya ingin memberikan gambaran bahwa kapasitas rumah sakit dan ICU yang kita miliki masih 3 kali lebih besar daripada kapasitasi rumah sakit dan ICU yang kita dedikasikan untuk COVID,” tambah Budi dalam konfrensi pers secara daring yang disiarkan melalui Youtube Sekretariat Presiden,dikutip jumat (14/5).

Dari jumalh lokasi yang disediakan untuk pasien COVID-19, tempat tidur isolasi yang terisi adalah sebanyak  23 ribu sementara untuk ICU terisi sekitar 2.500 tempat tidur.

Meski persiapan rumah sakit memadai, Budi berharap tidak ada lonjakan kasus yang signifikan terjadi.

“Saya berdoa persiapan itu tidak terpakai dan tetap menjadi kosong. Tapi kalau pun ada setidaknya kita sudah melakukan persiapan jadi dari status yang sudah masuki rumah sakit, kita masih punya room 2 kali lipat diatasnya. Kalaupun nanti naik kasus konfirmasinya, kalaupun itu tembus kita masih punya kapasitas rumah sakit yang bisa kita konversi jadi tempat COVID itu 3 kali diatasnya,” tambahnya.***