Ketahanan Sistem Keuangan Terjaga, BI: Kredit Tumbuh 5,24 Persen

Ketahanan Sistem Keuangan Terjaga, BI: Kredit Tumbuh 5,24 Persen

WJtoday, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan ketahanan sistem keuangan tetap terjaga dan intermediasi perbankan melanjutkan perbaikan secara bertahap. Ini tercermin dari rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan yang pada Desember 2021 tetap tinggi sebesar 25,67 persen.

"Rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) juga terjaga, yakni 3,00 persen (bruto) dan 0,88 persen (neto). Intermediasi perbankan terus membaik dengan pertumbuhan kredit sebesar 5,24 persen (yoy) pada Desember 2021," ujar Perry, dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI secara virtual, Kamis (10/2/2022).

Perry mengungkapkan permintaan kredit terus mengalami perbaikan sejalan dengan meningkatnya aktivitas korporasi dan rumah tangga. Sementara dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit terus melonggar khususnya untuk kredit investasi dan modal kerja, seiring dengan menurunnya persepsi risiko kredit.

Pertumbuhan kredit untuk sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga mengalami peningkatan, didorong oleh meningkatnya permintaan sejalan dengan pemulihan aktivitas dunia usaha serta dukungan program pemerintah.

Pemulihan kinerja korporasi diprakirakan berlanjut, yang tercermin dari berlanjutnya perbaikan penjualan dan belanja modal (capital expenditure). Beberapa sektor menunjukkan kesiapan untuk memenuhi peningkatan permintaan khususnya sektor Komoditas dan Manufaktur.

"Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lainnya di sektor keuangan untuk mendorong peningkatan kredit dan pembiayaan perbankan kepada dunia usaha, terutama dari sisi permintaan sejalan dengan meningkatnya kegiatan ekonomi," tegas Perry.

Di sisi lain, suku bunga perbankan terus mengalami penurunan yang didukung oleh suku bunga kebijakan moneter yang tetap rendah, likuiditas yang longgar, dan persepsi risiko yang membaik. Di pasar uang dan pasar dana, suku bunga PUAB overnight dan suku bunga deposito satu bulan perbankan telah menurun, masing-masing sebesar 25 bps dan 131 bps sejak Desember 2020 menjadi 2,79 persen dan 2,96 persen pada Desember 2021.

Di pasar kredit, suku bunga kredit baru melanjutkan tren penurunan sejalan dengan penurunan Harga Pokok Dana untuk Kredit dan perbaikan persepsi risiko perbankan, di tengah aktivitas ekonomi dan mobilitas masyarakat yang meningkat.

"Bank Indonesia memandang peran perbankan dalam penyaluran kredit dan pembiayaan termasuk melalui penurunan suku bunga kredit dapat ditingkatkan guna semakin mendorong pemulihan ekonomi nasional," pungkas Perry.***