Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Mudik Lebaran 2024 Jadi yang Paling Meriah

Luhut Binsar Pandjaitan Sebut Mudik Lebaran 2024 Jadi yang Paling Meriah

WJtoday, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim momen mudik Lebaran 2024 merupakan yang paling meriah sepanjang masa.

Hal itu disampaikan Luhut mengacu pada hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dimana diperkliarakan jumlah pemudik tahun ini mencapai 193,6 juta orang, atau naik 34 persen dari tahun sebelumnya.

“Luar Biasa. Satu kata yang menggambarkan aktivitas mudik Lebaran tahun 2024 ini. Bagaimana tidak? Ini adalah mudik paling meriah sepanjang sejarah,” ucap Luhut seperti dikutip Holopis.com dari unggahan Instagram pribadinya @luhut.padjaitan, Minggu (7/4/2024).

Menurut Luhut, pemerintah telah mempersiapkan berbagai strategi dalam menyambut momen Lebaran tahun ini, dengan menyiapkan berbagai fasilitas agar aktivitas pemudik menjadi aman dan nyaman. Ia pun mengimbau para pemudik agar tetap berhati-hati dalam berkendara.

“Mari saling jaga dan peduli satu sama lain selama di perjalanan,” ujarnya.

Luhut juga mengingatkan kepada para pemudik untuk tidak memaksakan dalam keadaan mengantuk. Dia juga mengingatkan pemudik untuk tidak lupa beristirahat di tempat-tempat yang memang sudah tersedia, dengan tetap memperhatikan ketentuan yang berlaku.

“Sehingga jangan sampai ada kecelakaan kerana kelelahan,” katanya.

Sebagaimana diketahui, hasil survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan jumlah pemudik yang akan melakukan mudik Lebaran 2024 mencapai 193 juta orang. Angka ini meningkat 56 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu.

Adapun untuk daerah asal perjalanan terbanyak, yaitu Jawa Timur sebesar 16,2 persen atau 31,3 juta orang, disusul Jabodetabek sebesar 14,7 persen atau 28,43 juta orang, dan Jawa Tengah sebesar 13,5 persen atau 26,11 juta orang.

Sementara itu, untuk daerah tujuan terbanyak, yaitu Jawa Tengah sebesar 31,8 persen atau 61,6 juta orang, Jawa Timur sebesar 19,4 persen atau 37,6 juta orang, dan Jawa Barat sebesar 16,6 persen atau 32,1 juta orang.***