PAN Disarankan Keluar dari Koalisi Pemerintah

PAN Disarankan Keluar dari Koalisi Pemerintah

WJtoday, Bandung - Partai Amanat Nasional ( PAN ) telah menyatakan bergabung dengan koalisi partai politik pendukung Pemerintahan Joko Widodo ( Jokowi ) pada 25 Agustus 2021.

Namun, hingga saat ini partai yang dipimpin oleh Zulkifli Hasan itu tak mendapatkan kursi menteri. Sebelumnya sejumlah elite PAN sempat dikabarkan akan mendapatkan kursi menteri.

Terkait hal itu, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menyarankan agar PAN lebih baik keluar dari koalisi pendukung Pemerintahan Jokowi karena tak kunjung mendapat kursi menteri.

"PAN harusnya keluar dari koalisi. Percuma mendukung tapi tidak ada kader di pemerintahan. Jadi cuma buang-buang waktu dan energi," kata Jerry di Jakarta, Sabtu (19/2/2022).

"Ada istilah nihilisme, inilah yang terjadi di PAN. Sudahlah pak Ketua Zulhas, get out sajalah dari koalisi. Tak ada keuntungan juga buat PAN, malah rugi besar," imbuhnya.

Menurut Jerry, seharusnya PAN fokus untuk mempersiapkan kader terbaiknya dan tetap menjadi oposisi seperti Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sambil menaikkan kepercayaan masyarakat terhadap PAN.

"Sebaiknya PAN perkuat dukungan ke oposisi dengan Demokrat dan PKS dan berjuang untuk menaikkan elektabilitasnya," ujarnya.

Tak hanya itu, Jerry menuturkan, kredibilitas pemerintahan Jokowi terus menurun. Jika tidak segera keluar maka akan berimbas pada PAN. 

"Malah PAN dirugikan dengan tingkat elektabiltasnya kalah telak dari Demokrat." ucapnya.

Lebih lanjut Jerrry menyatakan, jika keluar dari koalisi niscaya PAN dapat kembali bertengger dalam jajaran lima besar parpol.

"Coba lihat pertumbuhan partai Demokrat pernah di tiga besar dan juga bertahan di lima besar. Semua itu didapat karena konsisten, bahkan saat ini Ketum PD AHY mampu menaklukkan Ketum PAN Zulkifli Hasan," tuturnya.

"PAN telah salah mengambil keputusan tapi belum terlambat. Sebaiknya PAN lebih getol memperjuangkan kepentingan rakyat," tukasnya. ***