Penelitian: Vaksin Bisa Kurangi Risiko Long Covid-19 Hingga 50 Persen

Penelitian: Vaksin Bisa Kurangi Risiko Long Covid-19 Hingga 50 Persen

WJtoday, Bandung - Penelitian yang dilakukan King College London, Inggris, menyatakan orang yang sudah divaksin Covid-19 penuh tidak hanya mengurangi risiko tertular tapi juga bisa memperkecil risiko terkena long Covid.

Dalam penelitian itu memperlihatkan sebagian kecil orang yang sudah mendapat dua dosis vaksin Covid maka gejala yang mereka alami jika kembali terpapar bisa berkurang hingga 50 persen.

Data ini dibandingkan dengan mereka yang belum mendapat vaksin.

Hinga ini 78,9 persen warga berusia lebih dari 16 tahun di Inggris sudah mendapat dua dosis vaksin.

Sebagian orang yang pernah terkena Covid bisa pulih dalam waktu empat pekan tapi sebagian lagi masih mengalami gejala berbulan-bulan setelah tertular. Fenomena ini disebut long-Covid. Kejadian ini bisa terjadi setelah pasien mengalami gejala Covid ringan.

Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal The Lancet Infectious Diseases. Para peneliti dengan tegas menyatakan vaksinasi bisa menyelamatkan nyawa dan mencegah sakit parah, namun dampak vaksin terhadap long Covid belum banyak diteliti.

Selain mengungkap dampak vaksin terhadap long Covid, para peneliti di Inggris juga menyerukan kelompok rentan mendapat vaksin penguat/booster.

"Dalam konteks long Covid, kabar baiknya adalahh hasil penelitian kami menemukan orang yang sudah mendapat dua dosis vaksin kecil risikonya terpapar virus dan jika pun terkena maka kecil kemungkinannya akan mengalami long Covid," kata Dr Claire Seteves yang memimpin penelitian.

Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan vaksin menyelamatkan lebih dari 105.000 nyawa dan mencegah lebih dari 24 juta warga tertular.

"Sudah jelas vaksin mampu melindungi diri dari virus dan cara terbaik untuk melindungi orang dari penyakit serius. Saya sangat menyarankan siapa pun yang bisa divaksin agar segera mendapat dua dosis vaksin sesegera mungkin," kata Javid.***