Selain Covid-19, 'Adenovirus' Juga Dikaitkan dengan Munculnya Kasus Hepatitis Akut Misterius

Selain Covid-19, 'Adenovirus' Juga Dikaitkan dengan Munculnya Kasus Hepatitis Akut Misterius

WJtoday, Jakarta - Para ahli masih bingung menentukan penyebab munculnya wabah hepatitis misterius. Sebagian mengaitkannya dengan Covid-19, yang lainnya menduga adenovirus sebagai penyebabnya. Pasalnya sebanyak 74 anak yang tertular hepatitis misterius memiliki paparan adenovirus di tubuhnya.

Apa itu adenovirus?

Adenovirus adalah virus penyebab penyakit diare secara umum atau diare biasa. Dan virus ini tak pernah menyebabkan hepatitis. Hal itu diungkapkan seorang profesor virologi di Universitas Nottingham, Will Irving.

Penyelidikan menunjukkan hubungan dengan Adenovirus. Menurut Badan Kesehatan Inggris UKHSA, adenovirus adalah virus yang paling sering terdeteksi dalam sampel yang diuji.

Irving mengatakan adenovirus telah ditemukan pada sekitar tiga perempat dari anak-anak yang dilaporkan, tetapi itu adalah infeksi yang sangat umum pada anak-anak. Ia meyakini bahwa adenovirus bukan virus yang dikaitkan dengan bentuk hepatitis apa pun, apalagi hepatitis yang sangat parah.

Adenovirus ini telah ada selama ratusan tahun, dan mereka biasanya tidak menyebabkan hepatitis,” kata Irving.

“Kami membutuhkan banyak bentuk eksperimen lain untuk memilah apakah adenovirus ini kebetulan atau apakah itu penyebabnya, dan kami benar-benar tidak bisa mengatakannya saat ini,” tambahnya

Irving menyebutkan bahwa kasus-kasus ini telah terjadi secara geografis tepat di seluruh Inggris dan tidak ada hubungan yang ditemukan di antara mereka selain dari dua kasus di Skotlandia. Di Inggris, penyelidikan terus berlanjut ke faktor lain yang mungkin berkontribusi, termasuk SARS-CoV-2 sebelumnya atau infeksi lain, atau adanya mutasi pada perubahan genom adenovirus itu sendiri.

“Dalam beberapa hal, baik virus itu sendiri atau konsekuensi dari respons kami terhadap pandemi telah memulai apa pun yang menyebabkan hepatitis ini,” kata Irving.

Laboratorium di London dan Glasgow sedang melakukan pekerjaan genetika pada adenovirus. Ahli toksikologi sedang mencari tahu apakah ada anak-anak yang terpapar sejenis racun. Ahli epidemiologi juga mewawancarai orang tua untuk melihat apakah ada ciri umum dalam makanan mereka atau perilaku mereka atau paparan lingkungan mereka.

“Ini telah berlangsung sejak awal Januari dan kami belum melihat kurva (melonjak) itu, jadi saya cukup berharap ini tak akan meledak, tetapi mengingat saya tidak tahu apa penyebabnya, saya tidak bisa mengatakan itu dengan pasti,” katanya.


Spekulasi Covid & Adenovirus Mencuat di Antara Teori Terkemuka Soal Kasus Hepatitis Akut pada Anak

SARS-CoV-2, adenovirus maupun interaksi antara keduanya mencuat di antara teori-teori terkemuka yang kini sedang digunakan untuk menyelidiki kemunculan kasus hepatitis akut pada kelompok anak-anak di seluruh dunia.

Kasus hepatitis akut parah yang tidak dapat diketahui penyebabnya dan menyerang anak-anak ini terus muncul di banyak negara.

Sementara itu, para pejabat kesehatan tampak putus asa mencari penyebab penyakit misterius tersebut.

Sedangkan para peneliti merujuk pada kemungkinan hubungannya dengan virus corona (Covid-19).

Baca Juga : Sejumlah Ahli Ungkap Hubungan Covid-19 dan Wabah Hepatitis Akut Misterius

Dikutip dari laman www.cbc.ca, Minggu (15/5/2022), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Selasa lalu bahwa saat ini setidaknya ada 348 kemungkinan kasus hepatitis akut parah atau radang hati pada anak-anak yang sedang diselidiki di seluruh dunia.

Penyakit ini tidak disebabkan oleh virus hepatitis biasa maupun sumber lain yang jelas.

Di Kanada, lebih dari belasan kemungkinan kasus telah dilaporkan terjadi di beberapa provinsi sejak Badan Kesehatan Masyarakat Kanada (PHAC) mengkonfirmasi pada awal bulan ini bahwa beberapa kasus penyakit hati yang parah sedang diselidiki.

Sementara garis penyelidikan awal dari pejabat kesehatan Inggris menekankan kemungkinan hubungan dengan adenovirus.

Adenovirus merupakan keluarga virus yang biasanya dikenal menyebabkan penyakit flu ringan atau seperti flu.

Tim global juga memusatkan perhatian pada potensi dampak dari SARS-CoV-2, virus yang berada di balik Covid-19.***