Usai Sampaikan Aspirasi, Buruh Terpantau Mulai Tinggalkan Gedung DPR RI

Usai Sampaikan Aspirasi, Buruh Terpantau Mulai Tinggalkan Gedung DPR RI

WJtoday, Jakarta - Ribuan buruh mulai meninggalkan lokasi unjuk rasa usai menyampaikan aspirasi di depan muka umum depan Gedung DPR/MPR RI Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (15/6/2022).

Berdasarkan pantauan di depan Gedung DPR/MPR RI, massa yang sempat memenuhi Jalan Gatot Subroto depan gedung parlemen meninggalkan lokasi dengan berjalan kaki.

Para pengunjuk rasa berjalan kaki dengan tertib dan tanpa kericuhan menuju parkir kendaraan di Gelora Bung Karno.

Petugas kepolisian yang berjaga di lokasi juga ikut memastikan para buruh meninggalkan lokasi unjuk rasa dengan kondusif.

Setelah jalan mulai kosong, petugas membuka kembali ruas Jalan Gatot Subroto dari arah Senayan menuju Slipi Jakarta Barat pada pukul 14.48 WIB.

Kendaraan yang sebelumnya hanya bisa melewati jalur bus TransJakarta, namun saat ini bisa melewati ruas jalan utama. Namun demikian, beberapa sampah di sepanjang jalan masih berserakan usai demonstrasi tersebut.

Sebelumnya, Presiden Serikat Buruh Said Iqbal berserta ribuan buruh menyampaikan sejumlah tuntutan di depan Gedung DPR/MPR RI pada Rabu ini.

Salah satu tuntutannya terkait Omnibus Law yang dinilai tidak berpihak kepada warga terkhusus para pekerja.

"Kami minta kepada DPR untuk menghentikan Omnibus Law karena tidak berpihak kepada rakyat. Kami juga akan kampanyekan partai dan anggota yang mendukung Omnibus Law," kata Said Iqbal.

Selain itu, Said dan ribuan buruh juga menolak Revisi UU Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (PPP) lantaran proses pembahasannya dinilai tidak melibatkan rakyat.

Selain itu, pihaknya juga meminta pemerintah menolak rencana masa kampanye selama 75 hari melainkan harus sembilan bulan.

Said menyinggung soal naiknya harga bahan pokok dan kecilnya upah buruh. Karena itu, pihaknya berharap pemerintah bisa memberikan solusi melalui keputusan ataupun undang-undang demi meringankan beban buruh.

Sempat Ricuh! Massa Protes Keberadaan Kawat Berduri

Demonstrasi buruh sempat ricuh. Kericuhan itu terjadi saat massa aksi datang di depan gedung parlemen, sekitar pukul 10.45 WIB, atau saat mereka baru saja hendak berunjuk rasa.

Massa aksi merasa berkeberatan karena terdapat kawat berduri yang dipasang di depan gedung parlemen.

Menggunakan mobil komando, mereka memaksa membongkar kawat duri tersebut. Kemudian, sejumlah massa aksi dan kepolisian terlibat baku hantam di depan kawat duri. Ada beberapa personel polisi yang bahkan terjatuh dan terkena kawat duri.

Kepolisian lalu menggiring sejumlah massa aksi ke bagian kiri Gedung DPR/MPR. Terlihat, dua massa aksi yang digiring mengenakan seragan organisasi berwarna hitam dan oranye.

Kepolisian langsung menyerukan bahwa massa aksi tidak berhak untuk berunjuk rasa di lokasi tersebut.

"Kalian tidak punya hak," ucap polisi menggunakan pengeras suara.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal pun berusaha menenangkan peserta unjuk rasa yang terlibat kericuhan dengan aparat kepolisian. Said Iqbal mencoba mendinginkan suasana dengan menggunakan pengeras suara.

"Aksi ini tertib, aksi ini damai, semua ikuti prosedur," ujar Said Iqbal dari atas mobil komando. Melihat masih ada pedemo yang tidak mendengar instruksinya, Said Iqbal pun mengulangi instruksinya dengan nada yang lebih tinggi.

"Jangan ada yang membuat kegaduhan. Dengarkan saya!"

Setelah itu, situasi pun perlahan mulai kondusif. Buruh kembali menyampaikan aspirasinya secara tertib. Said pun memastikan tidak ada peserta unjuk rasa yang ditangkap usai terlibat kericuhan dengan petugas.

"Tidak ada yang ditahan, dari polisi, Kapolres, Polda Metro Jaya, dan TNI semuanya kooperatif," ujar Said Iqbal

Menurut Said, kericuhan antara sejumlah pedemo dengan petugas kepolisian terjadi karena salah paham. "

Tidak ada konflik, tidak ada yang ditahan semua terakomodatif, semua dari polisi dan TNI kooperatif," ungkapnya.

Buruh Dipastikan Tidak Ada yang Diamankan Polisi

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal memastikan tidak ada peserta unjuk rasa dari pihak buruh yang diamankan polisi.

"Tidak ada konflik, tidak ada ditahan, semua akomodatif dan pihak kepolisian dan TNI koperatif," kata Said Iqbal.

Menurut dia, sejauh ini aksi demo berlangsung kondusif dan aman. Pihak kepolisian juga dinilai kooperatif selama menjaga jalannya demonstrasi.***