Wujudkan Swasembada Pangan, Kementan Upayakan Gas Disubsidi dan Pupuk Diintervensi Capai 15 Juta Ton

Wujudkan Swasembada Pangan, Kementan Upayakan Gas Disubsidi dan Pupuk Diintervensi Capai 15 Juta Ton

WJtoday, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pupuk memiliki peran strategis sebagai penentu keberhasilan produksi untuk mencapai swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan petani. 

Sejauh ini, pemerintah terus berupaya mewujudkan ketahanan pangan di Tanah Air.

Terkait hal tersebut, ia melakukan kunjungan ke PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) guna memastikan stok dan meningkatkan kapasitas serta kualitas pupuk untuk peningkatan produktivitas komoditas pertanian. Dalam konteks ini, dirinya mengaku siap membantu Pupuk Kaltim menambah kapasitas produksi dan kualitas pupuk.

"Saya bicarakan dengan Presiden agar ketersediaan gas murah, bila perlu kita subsidi. Tahun depan kita capai swasembada, maka intervensi pupuk harus tinggi. Stok pupuk harus 14 juta sampai 15 juta ton, sehingga dengan disertai varietas yang bagus dan pelatihan maka produksi pertanian naik," kata Syahrul, dalam siaran pers, Senin (13/9/2021).

Syahrul menekankan pentingnya peranan Pupuk Kaltim agar dapat mewujudkan kemajuan sektor pertanian. Apalagi Indonesia merupakan negara keempat terbesar di dunia, sehingga perlu memperkuat sinergi dan kerja keras dengan menggunakan teknologi modern termasuk di dalam pupuk berkualitas dan kuantitasnya terjamin.

"Saya bersama Dirut Pupuk Indonesia dan Pupuk Kaltim memastikan stok pupuk tersedia dan secara bertahap kapasitas pupuk kita tingkatkan. Dengan begitu, kebutuhan pupuk bagi petani terus kita penuhi," tutur dia.

Adapun melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras dari 2018 hingga 2020 tercatat surplus dan diperkirakan pada 2021 surplus. Produksi beras pada 2018 surplus sebanyak 4,37 juta ton, 2019 surplus 2,38 juta ton, dan 2020 surplus 1,97 juta ton. BPS pun mencatat sejak 2019 hingga September 2021 tidak ada impor beras umum.

"Dua tahun ini di masa pandemi hanya sektor pertanian yang pertumbuhanya positif, tidak pernah negatif. Keberhasilan ini karena kita mampu mengelola sumber daya alam pertanian dengan baik dan kerja keras, bukan kita capai karena kebetulan dukungan alam yang bagus," jelasnya.

Untuk itu ia mengajak Pupuk Indonesia dan Pupuk Kaltim untuk terus mengabdi kepada bangsa. 

"Indonesia tidak boleh kalah dengan negara lain, tidak boleh kalah sama Thailand, Vietnam," tegas Syahrul.

Sementara itu, Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman menyatakan bahwa pihaknya telah menyampaikan rencana untuk menambah kapasitas produksi pupuk kepada Mentan. Karena sebagai perusahaan pupuk, pihaknya tidak hanya harus menaikkan kapasitas produksi, tapi juga akan terus menurunkan harga pupuk.

"Kami mohon dukungan Pak Menteri (Mentan) untuk membangun pabrik baru di Indonesia Timur yang harga gasnya bisa jauh lebih kompetitif dibanding dengan sekarang," papar Bakir.

Dalam kesempatan itu, Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi menunjukkan komitmennya untuk terus memaksimalkan ketersediaan pupuk dan operasional bisnis meski di tengah berbagai tantangan akibat pandemi covid-19.

Tercatat, per 9 September 2021 sebanyak 76.681 ton stok pupuk telah tersedia di gudang Pupuk Kaltim yang tersebar di sejumlah wilayah tanggung jawab perusahaan, terdiri dari 73.596 ton urea subsidi dan 3.085 ton NPK Formula Khusus.

"Kami siap bekerja sama dan mendukung program Kementan dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Kami secara konsisten mengikuti perkembangan dan mengimplementasikan teknologi dalam proses produksi untuk meningkatkan produktivitas pertanian, terlebih di tengah pandemi covid-19 dengan berbagai keterbatasan yang ada," pungkasnya.***