Aksi Buruh di Bandung Sempat Timbulkan Macet di Jalan Tol, Ini Respons Said Iqbal

Aksi Buruh di Bandung Sempat Timbulkan Macet di Jalan Tol, Ini Respons Said Iqbal
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Presiden Partai Buruh, Said Iqbal buka suara terkait aksi massa yang menimbulkan kemacetan panjang di Tol Cipularang. Aksi massa buruh tersebut menolak kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP).

Said Iqbal menyebut massa buruh tidak menutup tol, melainkan hanya berjalan pelan. Jalan yang lambat ini terjadi sebagai bentuk 'marah' massa buruh karena pemerintah setempat tidak berdialog dengan mereka.

Iqbal menilai jika pemerintah daerah setempat, seperti bupati, gubernur, wali kota bertemu dengan massa aksi, tentu saja kemacetan panjang di Tol Cipularang tidak terjadi. Dia menegaskan aksi yang masif tersebut dampak dari kemarahan massa buruh.

"Saya sudah cek ini, mereka marah dan mereka nggak menutup jalan tol. Nggak ada tutup jalan tol, mereka jalan lambat karena marah gubernur nggak menemukan, bupati nggak menemukan, kepala dinas tenaga kerja tidak menemui. Kemarahan itulah mereka jalan pelan-pelan," kata Said Iqbal dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring, Jumat (15/12/2023).

Dia menambahkan, seharusnya yang bertanggung jawab soal kemacetan yang terjadi kemarin adalah Gubernur Jawa Barat. Iqbal juga tidak menyangkal kejadian tersebut merugikan pengguna jalan. Namun, pihak yang dirugikan itu juga menjadi bagian yang sedang diperjuangkan oleh para buruh.

Lantas dia pun meminta kepada masyarakat untuk berimbang dalam berpikir dan menilai. Masyarakat kelas menengah ke atas berbeda dengan para buruh.

Mereka tidak merasakan kesulitan ekonomi yang sedang diperjuangkan buruh. Di mana, besaran UMP yang tidak sesuai dengan biaya hidup di Jakarta. Berdasarkan hasil survei biaya hidup yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan biaya hidup di Jakarta tembus Rp 15 juta per bulan.

"Ya ada yang menggerutu kelas menengah ya. Anda baru macet kendaraan ini kelas menengah atas, kami ini macet ekonomi, saya minta lah berimbang lah dan menilai. Anda baru macet 3-4 jam di jalan, para jutaan buruh ini macet ekonominya nombok Rp 10 juta," lanjutnya.

Meski begitu, Said Iqbal meminta maaf atas kemacetan panjang yang terjadi di Tol Cipularang. Namun, kejadian ini tidak menghentikan perjuangan para buruh.

Dia juga meminta masyarakat untuk jangan menyalahkan para buruh begitu saja. Menurutnya, yang terjebak kemacetan kemarin juga menjadi bagian yang diperjuangkan oleh buruh.

"Saya atas nama buruh meminta maaf kepada para pengguna jalan mengalami kemacetan di Jalan Tol Cipularang. Saya mewakili kawan-kawan buruh, setidaknya buruh Jabar saya minta maaf terjadi kemacetan yang begitu panjang, tapi jangan menghentikan kami," imbuhnya.

Bakal ada aksi mogok nasional lanjutan. Cek halaman berikutnya.

Aksi Mogok Nasional Lanjutan

Meski begitu, hal tersebut tidak menghentikan aksi buruh sampai di sini. Said Iqbal menyebut aksi buruh ini akan semakin luas dan masif hingga Februari 2024.

Dia menambahkan akan ada aksi mogok nasional lanjutan pada 21 Desember 2023 nanti. Dalam aksi kali itu, para buruh akan membawa tiga tuntutan, yakni tolak kenaikan upah, revisi Undang-Undang Cipta Kerja, dan stop perang Israel dan Palestina.

Sebagai awalan, buruh akan berunjuk rasa di Istana Negara dan Mahkamah Konstitusi. Kemudian dilanjutkan ke Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Sebelumnya, aksi buruh mogok nasional pada bulan November lalu melibatkan 1 juta buruh. Sementara untuk kali ini, akan ada sebanyak 5 juta buruh mogok produksi se-Indonesia.

"Aksi buruh akan tetap dilanjutkan dan makin masif. Dan sedang dipersiapkan juga mogok nasional lanjutan. Kemarin mogok nasional awalan hampir 1 juta, mogok nasional bisa jadi 5 juta stop produksi akan ikut," jelasnya.

Untuk itu, dia meminta pengertiannya kepada pengguna jalan apabila terjadi kemacetan. Persoalan kemacetan itu, pihaknya akan bekerja sama dengan pihak terkait. Misalnya, untuk jalan umum akan melibatkan pihak keamanan.***