Akui Pakai Nomor Seluler Amerika, Ini Alasan Johnny G Plate

Akui Pakai Nomor Seluler Amerika, Ini Alasan Johnny G Plate

WJtoday, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate akhirnya mengaku dirinya memang sudah mengganti nomor ponselnya dari nomor operator seluler lokal ke nomor Amerika Serikat (AS).

Johnny beralasan dirinya mengganti nomor ponselnya dengan nomor AS demi menghindari serangan peretasan terhadap data-data pribadinya yang belakangan marak.

Meski begitu Menteri Johny mengaku dirimnya masih menggunakan nomor Indonesia untuk keperluan pekerjaan.

"Jadi nomor Whatsapp (WA) saya ada dua yang satu WA bisnis dan satu WA pribadi. Tapi saya masih menggunakan nomor Indonesia untuk keperluan tugas menteri," terang dia melalui keterangannya, dikutip Sabtu (17/9/2022).

Lebih lanjut, Johnny mengatakan, agar masyarakat tidak perlu meributkan terkait hal tersebut dan meminta supaya ruang publik diisi dengan hal yang strategis.

"Ini sudah banyak pernyataan yang terlalu bias, lalu membingungkan masyarakat," tambahnya,

Johnny menambahkan pemerintah melalui pembentukan satuan tugas (Satgas) yang melibatkan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Kepolisian Republik Indonesia (Polri), dan juga Bandan Intelijen Negara (BIN) akan segera menuntaskan masalah serangan siber.

"Kami sudah rapat di bawah koordinasi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Kemanan (Menkopolhukam)," ujar Menteri Johnny.

"Saat ini, kami sedang siapkan payung hukumnya. Timnya sudah diusulkan untuk dibentuk, tahap berikutnya nanti tergantung tim itu untuk penanganan menyeluruh yang berkaitan dengan seiber di ruang digital Indonesia,” kata dia.


Fadli Zon Sentil Menkominfo Johnny Pakai Nomor Amerika Usai Diserang Bjorka

Anggota Komisi I DPR RI fraksi Gerindra, Fadli Zon, menyindir langkah Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menggunakan nomor-nomor ponsel asing usai data pribadinya disebar oleh peretas bernama Bjorka.

Menurutnya, hal itu justru menandakan tak ada kepercayaan dari pejabat menggunakan nomor ponsel Indonesia.

"Bagaimana punyanya Menkominfo saja saya lihat kan saya ada nomornya ganti nomor kalau tidak salah sekarang ganti nomor pake nomor Amerika malah +1 gitu kan artinya tidak ada kepeceryaan juga kalau kita pakai +62 kan," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (12/9/2022).

Ia mempertanyakan aksi Johnny tersebut. Terutama menyoal nasib rakyat yang masih menggunakan nomor ponsel dalam negeri.

"Ini kalau Kominfo saja pakai nomor Amerika bagaimana rakyat? kan tidak ada kepercayaan terhadap nomor kita yang ada di dalam negeri," tuturnya.

Lebih lanjut, Fadli menilai bahwa permasalahan siber di Indonesia sudah sangat serius. Terlebih karena adanya ulah peretas Bjorka.

"Sepertinya negara kita dalam konteks dunia siber ini seperti terra incognita seperti negara tak bertuan mudah sekali diretas, mudah sekali dibobol, mudah sekali diintervensi. Ini menurut saya persoalan yang sangat serius karena menyangkut masalah harga diri juga," pungkasnya.

Ulah Bjorka
Sebelumnya data yang dibocorkan adalah Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate, Menteri BUMN Erick Thohir, Ketua DPR Puan Maharani, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Bjorka memang kerap kali menjadi dalang kebocoran data orang Indonesia. Insiden pertama yang dia ungkap adalah kebocoran data Indihome pada 20 Agustus lalu, yang kemudian dibantah Telkom.

Jika ditelusuri di situs breached.to, profil Bjorka telah memuat enam unggahan kebocoran data. Konten itu berisi 150 juta data dari KPU, 270 juta pengguna Wattpad, 679.000 dokumen surat-surat Presiden Jokowi, 1,3 miliar nomor SIM yang diregistrasi, 91 juta data pengguna Tokopedia, dan pengguna Indihome.***