Bakar Semangat dengan Pesan Perjuangan dari Para Pahlawan Nasional

Bakar Semangat dengan Pesan Perjuangan dari Para Pahlawan Nasional

WJtoday, Jakarta - Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November setiap tahunnya. Peringatan Hari Pahlawan menjadi pengingat bagi pejuang dan rakyat Indonesia yang gugur pada pertempuran besar di Surabaya.

Pertempuran antara Indonesia dan pasukan Inggris ini merupakan perang besar pertama pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Tak hanya pertama, perang ini menjadi pertempuran terbesar dan terberat bangsa dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol perlawanan pejuang terhadap kolonialisme. 

Medan perang di Surabaya bahkan mendapat julukan "neraka" karena dampak yang ditimbulkan.

Setidaknya 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban di mana sebagian besarnya adalah warga sipil. Tak hanya itu, diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan tanah kelahirannya dan 1600 prajurit Inggris tewas, hilang, dan luka-luka.

Kini, 78 tahun segera berlalu dari peristiwa kelam itu dan bangsa Indonesia tetap mengenang para pejuang yang gugur melalui Hari Pahlawan pada tanggal 10 November.

Agar semakin membakar semangat di Hari Pahlawan, berikut berbagai pesan yang disampaikan pahlawan nasional Indonesia dikutip dari pengumuman Menteri Sosial Republik Indonesia nomor S-697/MS/PB.06.00/10/2023.

Pesan Perjuangan Pahlawan Nasional

Abdul Muis

"Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemuda kita tidak bisa, jika memang mau berjuang"

Hal ini disampaikan Abdul Muis kala menceritakan pengalamannya di luar negeri kepada para pemuda di Sulawesi. Kala itu, ia tengah melakukan kunjungan ke Sulawesi sebagai anggota Volksraad sebagai wakil Sarekat Islam.

Ki Hajar Dewantara

Ing Ngarso Sung Tulodo (Di depan memberi contoh)

Ing Madyo Mangun Karso (Di tengah memberi semangat)

Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan)

Semboyan yang diajarkan saat Ki Hajar Dewantara merintis Taman Siswa yang didirikan pada tahun 1922. Hingga kini masih dipakai dalam dunia pendidikan.

Gubernur Suryo

"Berulang-ulang telah kita katakan, bahwa sikap kita ialah lebih baik hancur daripada dijajah kembali"

Hal ini disampaikan dalam Pidato Gubernur Suryo di radio menjelang pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.

Jenderal Sudirman

"Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus"

Disampaikan Jenderal Sudirman pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta. Kala itu ia sedang dalam keadaan sakit ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasehatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat)

Prof Moh Yamin SH

"Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri"

Disampaikan pada kongres pemuda II di Jakarta pada tanggal 27-28 Oktober 1928. Kongres itu dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, kala itu ia menjabat sebagai sekretaris.

Pattimura

"Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-pattimura muda akan bangkit"

Disampaikan Pattimura pada saat akan digantung di Kota Ambon pada tanggal 16 Desember 1817.

Bung Tomo

"Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih, maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga"

Berdasarkan pidato Bung Tomo di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945.

Supriyadi

"Kita yang berjuang jangan sekali-kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi"

Disampaikan Supriyadi saat memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan Pemerintah Jepang.

Moh Hatta

"Jatuh bangunnya negeri ini sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak, dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi"

Ir Soekarno

"Berikan aku 100 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia"

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya"

Disampaikan dalam pidato Hari Pahlawan pada 10 November 1961.

Itulah berbagai pesan perjuangan pahlawan nasional. Semoga ini bisa membakar semangat perjuangan!