Banjir Bandang Cimanggung Sumedang: 125 Keluarga Mengungsi, 2 Warga Tewas

Banjir Bandang Cimanggung Sumedang: 125 Keluarga Mengungsi, 2 Warga Tewas

WJtoday, Sumedang - Banjir bandang menerjang permukiman Kampung Pamatang Dusun Cisurupan, Desa Sawahdadap Kecamatan Cimanggung, Sabtu (17/12).

Sekretaris Daerah (Sekda) yang juga Kepala BPBD Herman Suryatman  mengatakan ada 5 RW yang terdampak dampak yang terparah dirasakan oleh warga RW 09, yakni yang berada di Dusun Cisurupan. 

"Yang paling parah 1 RW, yakni diungsikan sebanyak 125 keluarga, 383 jiwa," jelas Herman, di Sawahdadap, Minggu (18/12/2022).

Warga terdampak tersebut ditampung di 3 lokasi, yakni di sekolah TK terdekat, di gedung milik Balai Desa Sawahdadap, dan di rumah seorang tokoh masyarakat, Wawan. 

"Kami jamin pengungsi aman dan ditangani dengan baik oleh Pemkab Sumedang. Kami kerja sama terus dengan Polri-TNI, juga relawan," katanya.

Soal penanganan penyintas, sekda mengatakan Dinas Sosial Kabupaten Sumedang tengah menyiapkan dapur umum dengan logistiknya. 

"Kami ingin langkah cepat, dapur umum sudah disiapkan. Kami suplai 500 nasi bungkus yang bisa dikonsumsi 3 kali sehari," ucap Herman.

Komitmen Pemkab Sumedang juga menangani semua kejadian bencana, terutama di Cimanggung, baik di Cimuncang Sawahdadap di mana masyarakat kehilangan sumber air karena mata air tertimbun longsor, dan bencana lainnya.

Selain merusak puluhan rumah, banjir bandang juga menyebabkan dua warga meninggal dunia terseret arus. Oleh tim SAR gabungan, kedua korban atas nama Dini (40), dan anaknya Syifa (15), ditemukan berdekatan, 400 meter dari awal terserat arus. 

Menurut tim dari Basarnas, Nova mengatakan korban atas nama dini 40 tahun dan anaknya sifa 15 tahun berhasil ditemukan dan langsung dibawa ke puskesmas sawahdadap. Sekitar pukul 10 lebih dua puluh, dan anaknya pukul 10 lebih 40. 

Dirinya menambahkan saat ditemukan, kondisi tubuh korban masih utuh, hanya tertutup material Lumpur. Dan untuk operasi SAR sendiri masih menunggu perintah dari pemerintah daerah dengan tokoh-tokoh masyarakat di desa tersebut dikahwatirkan masih ada laporan warga yang mencari keluarganya yang hilang.  ***