Ketua Nasdem Bela Dua Kadernya atas Permintaan Evaluasi Kinerja di Tengah Isu Reshuffle

Ketua Nasdem Bela Dua Kadernya atas Permintaan Evaluasi Kinerja di Tengah Isu Reshuffle
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Isu resuffle sebelum Pemilu 2024 tengah hangat diperbincangkan. Partai yang digadang kemungkinan besar akan terkena dampak hak prerogatif Presiden ini ialah Nasdem.

Ketua DPP Partai Nasdem Irma Surya Chaniago memprotes pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yang meminta kinerja dua kadernya, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, untuk dievaluasi.

Irma meminta agar Djarot tidak asal bicara di tengah isu Presiden Joko Widodo berencana merombak kabinetnya lagi sebelum pemilu 2024.

"Reshuffle adalah hak prerogatif Presiden. Sebaiknya Saiful Djarot jangan asal bunyi. Karena faktanya, dua menteri Nasdem yang dia minta dievaluasi adalah menteri-menteri yang punya prestasi," kata Irma, Sabtu (24/12).

Menurut Irma, Siti Nurbaya Bakar adalah Menteri Kehutanan dengan segudang prestasi. Irma mengklaim di era kepemimpinan Siti, peristiwa kebakaran hutan di Indonesia dapat ditekan dan udara jadi lebih bebas dari kabut asap. Penanaman mangrove pun masif dilakukan dalam rangka menjaga abrasi.

"Lalu coba lihat bagaimana beliau membagi dengan sangat baik mana hutan tanaman industri, hutan tanaman rakyat, dan mana yang hutan lindung dengan tegas dan jelas," tegasnya.

Bagi Irma, Siti Nurbaya telah melakukan kinerja yang sangat baik di mana ia mengenakan sanksi-sanksi yang sangat tegas untuk pelanggar ketentuan pemerintah terkait penggunaan lahan. Menurutnya, jutaan hektare hutan yang selama ini lepas ke tangan orang-orang yang hanya menguntungkan oknum-oknum tertentu dapat dikelola dengan baik di tangan Siti Nurbaya.

"Jadi, Saiful Djarot sebaiknya tidak asal bunyi," tegasnya.

Sementara itu, Irma juga menegaskan bahwa kinerja Syahrul Yasin Limpo sebagai Mentan juga sangat baik. "Mana ada kementerian yang tumbuh di era pandemi kecuali Kementerian Pertanian," imbuh Irma.

Irma meminta Djarot untuk melihat data mengenai impor beras. Hal ini dikarenakan selama ini Syahrul selalu menegaskan bahwa Indonesia tidak perlu impor, karena stok beras di petani sudah cukup.

"Baca juga penghargaan apa saja yang sudah diperoleh Syahrul Yasin Limpo sebagai Menteri Pertanian yang berkinerja baik," katanya.

Irma pun kembali menegaskan bahwa reshuffle adalah hak prerogatif Presiden.

"Biarkan itu menjadi kewenangan dan kebutuhan Presiden. Tapi saya yakin Presiden tidak akan melakukan hal-hal yang akan merugikan pemerintah dengan melakukan reshuffle pada menteri yang berkinerja baik seperti Syahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya Bakar," Irma menegaskan.

Ia pun mengklaim bahwa masyarakat juga tahu dan merasakan hasil kerja yang baik yang dilakukan Syahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya.

"Tidak paripurna memang, karena sering kali kebijakan-kebijakan baik menjadi tidak sempurna manakala menteri terkait lainnya malah bersikap kontraproduktif," lanjutnya.

Sebagai salah satu pihak yang memperhatikan pertanian dan kehutanan, Irma mengatakan bahwa ia melihat tidak ada celah yang bisa disebut kinerja Syahrul Yasin Limpo dan Siti Nurbaya harus dievaluasi.

"Jika akhirnya keduanya di-reshuffle menurut saya itu pasti karena sebab yang lainya, pasti bukan karena kinerja. Karena keduanya menteri yg selalu menjalankan program pemerintah, program Presiden dan tidak pernah sekalipun melenceng dari perintah Presiden," pungkasnya.

Irma pun menyebut, Komitmen Nasdem pun tidak akan berubah dalam mendukung pemerintahan Jokowi hingga 2024.***