Luhut Minta Anies Tak Izinkan Lagi Kerumunan dalam Jumlah Besar

Luhut Minta Anies Tak Izinkan Lagi Kerumunan dalam Jumlah Besar
Lihat Foto
WJToday,Jakarta, - Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) Luhut Binsar Pandjaitan meminta kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk tidak lagi mengizinkan masyarakat berkumpul dalam jumlah besar. Hal ini terkait dengan lonjakan kasus covid-19 yang terjadi belakangan ini. 

“Saya ingin kita semua bersepakat jangan ada kerumunan lagi dengan alasan apapun untuk beberapa waktu ke depan,” tegas Luhut dalam keterangannya, saat rapat koordinasi dengan para kepala daerah, Pangdam, dan Kapolda di DKI Jakarta dan Bali, Jakarta, Senin (30/11). 

Pada Minggu (29/11), terjadi rekor penambahan kasus baru covid-19 yang terkonfirmasi mencapai 6.267 kasus. Total kasus penyakit menular itu mencapai 534.266. 

Dijelaskan, kasus terkonfirmasi positif di DKI Jakarta pada periode 25-30 November 2020 sebanyak 8.598 kasus dari 5.168 kasus pada periode 28 Oktober - 3 November 2020. Sementara itu, di Bali kasus terkonfirmasi positif naik dari 386 kasus pada periode 28 Oktober-3 November 2020 menjadi 823 kasus pada 25-30 November 2020. 

Pada kesempatan tersebut, Anies menjelaskan bahwa dua minggu pascalibur panjang pada tanggal 28 Oktober hingga 1 November terdapat kenaikan kasus positif terutama klaster keluarga. 

"Dan setelah kita lakukan pelacakan dan penelusuran mayoritas Keluarga ini bepergian ke Bandung, Semarang, Lampung dan beberapa tempat di Jawa Timur," urainya. 

Dengan munculnya klaster keluarga ini, Anies meminta agar pemerintah pusat meninjau ulang kebijakan libur bersama saat akhir tahun. 

Sebelumnya diberitakan, kasus positif Covid-19 di wilayah Petamburan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, meningkat setelah dilakukan pelacakan kontak (tracing) di wilayah itu. 

Hal ini pascaterjadi kerumunan saat acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri imam besar Front Pembela Islam Rizieq Syihab beberapa waktu lalu. 

Dalam rapat terbatas Presiden Joko Widodo menyoroti tren covid-19 yang kian memburuk. Hal itu ditandai dengan peningkatan kasus secara drastis belakangan ini. 

Presiden menyebutkan kasus aktif meningkat dari 12,78% menjadi 13,41% dan tingkat kesembuhan menurun dari 84,03% menjadi 83,44%. 

"Ini semuanya memburuk, semuanya. Karena adanya tadi, kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," ucap Jokowi dalam rapat terbatas mengenai penanganan covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini.***