Viral Ibu-ibu Mengamuk Minta Sumbangan Secara Paksa di Sukabumi, Polisi Turun Tangan

Viral Ibu-ibu Mengamuk Minta Sumbangan Secara Paksa di Sukabumi, Polisi Turun Tangan

WJtoday, Sukabumi - Beredar sebuah video di media sosial, dimana seorang ibu-ibu diduga pengemis tengah marah-marah hingga berdebat dengan warga karena dirinya tidak diberikan uang sedekah di perumahan wilayah Cibeureum, Kota Sukabumi.

Dalam video viral di media sosial setelah diunggah oleh akun TikTok @esapperdana, Sabtu, (20/4), si Ibu tampak mengenakan kerudung warna kream, baju belang hitam putih, masker, dan membawa tas jinjing.

Ia terlihat berdebat dengan ketua RT. Perdebatan terjadi saat ketua RT menanyakan maksud dan tujuan ibu tersebut berada di lingkungan wilayahnya. Namun, si ibu pengemis ini justru mengaku tidak suka dengan orang yang tak memberinya sedekah.

Dalam video, wanita paruh baya itu terlihat berdebat dengan pria yang disebut-sebut sebagai ketua RT setempat usai menyebut warga musuh karena tak diberi uang sedekah.

"Saya tahu mana yang musuh mana yang bukan, musuh selalu mengikuti saya," ucap perempuan tersebut.

Pria berbaju loreng itu pun keheranan dengan ucapan ibu-ibu tersebut.

"Yang dikatakan musuh itu siapa?" katanya.

Ibu-ibu itu pun menjawab dengan nada tinggi.

"Orang-orang yang tidak memberi tetapi dia bahasanya ketus, wajahnya tidak suka, dan jawabannya tidak menyenangkan hati saya, artinya tidak sopan" ucap ibu-ibu itu.

Pria itu lantas menimpali pernyataan ibu-ibu tersebut.

"Yang punya rumah ngatain ibu musuh, terima enggak? Enggak ada hubungan sama ibu tapi disebut musuh," kata pria itu.

Lantas, ibu-ibu itu menasehati pria itu tentang perilaku orang baik.

"Pak, bahasa orang yang baik dan yang tidak baik itu otomatis kita tahu kan," ujarnya.

Pria itu mulai kesal dan menanyakan KTP milik ibu tersebut. Tetapi, ibu-ibu itu mengaku tidak memiliki KTP.

"Kalau enggak ada ya udah gitu loh, kalau ibu punya KTP punya apa, saya bantu," ujar pria itu.

Ibu itu lantas meminta pria itu untuk memberikan sedekah kepadanya.

"Gini aja kalau bapak orang baik, bantu saya, saya keluar dari sini," ucapnya.

Lalu, warga lainnya menunjukkan arah keluar dari perumahan tersebut. Namun, ibu-ibu itu masih enggan pergi. Beberapa saat kemudian, ibu-ibu itu bertanya pemilik rumah mana yang melapor kepada RT mengenai kedatangannya. Tetapi, warga setempat pun enggan memperpanjang masalah. Lantas, ibu-ibu itu membawa barang-barangnya sambil marah-marah.

"Nah, di sini aja udah ketahuan kalian itu menghalangi saya mencari rezeki di mana pun saya berjalan," katanya ketus.

Ibu-ibu itu akhirnya berjalan menjauh dari lokasi kejadian sambil berceloteh.

"Kalau bapak orang baik, bapak bantu saya, saya keluar dari sini," katanya.

"Ngomong ke sana ke mari tetapi tidak ada pertolongan, menyalahkan aja," timpalnya.

Diketahui, insiden di Cibeureum ini bukanlah yang pertama. Si ibu disebut pernah ngamuk lantaran tak diberi uang saat minta-minta di Bekasi.

"Kirain cuman di sekitar Jabodetabek ibu-ibu ini berkeliarannya. Sampe Cibereum Sukabumi juga," tulis akun tersebut.

Sebelumnya, ibu-ibu yang sama juga sempat terekam viral di berbagai wilayah di Jabodetabek, salah satunya Bekasi.

Video ketika ibu-ibu itu marah-marah di Bekasi beredar viral pada November 2023. Saat itu itu ia marah-marah kepada salah satu warga sekaligus perekam video lantaran tak diberi sedekah. Bahkan menyebut perekam video tak pernah bersedekah.

Selang dua hari setelah insiden video di Cibereum Sukabumi beredar, ibu-ibu tersebut kemudian terekam tengah melintas di wilayah Kecamatan Baros Kota Sukabumi. Berbeda dengan video sebelumnya, kali ini ia mengenakan jas hujan berwarna hijau dan membawa tas jinjing yang sebelumnya.

"Ibu-ibu yang memaksa minta sedekah sudah sampai Baros," tulis akun Instagram @sukabumitoday, Senin (22/4).

Dalam unggahan akun Instagram itu berikutnya, ternyata yang bersangkutan kembali berulah yang sama. Hingga akhirnya dikabarkan polisi turun tangan dengan mengamankan yang bersangkutan ke Mapolsek Baros pada hari ini Selasa (23/4) sekira pukul 13.00 WIB.

Saat dikonfirmasi, Kasi Humas Polres Sukabumi Kota Iptu Astuti Setyaningsih membantah pihak kepolisian mengamankan ibu-ibu viral tersebut. Melainkan hanya mempersilahkannya untuk salat di Musala Polsek Baros.

“Jadi gini, kami tidak mengamankan, cuma kebetulan tadi ibu-ibu itu tidak jauh dari polsek Baros, kebetulan ibu itu mau ikut salat dan kami ajak ke musala Polsek Baros,” ujar Astuti

Petugas Polsek Baros, Resor Sukabumi Kota, melakukan pendekatan secara persuasif dan mengajak wanita tersebut makan dan berbincang. Terungkap, wanita berinisial R (55) itu lahir di Palembang tapi mengaku tinggal di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.

"Iya betul tadi yang bersangkutan dibawa ke mako Polsek Baros. Saya ajak ngobrol, sepertinya yang bersangkutan memiliki tekanan batin dari pihak keluarga sehingga hidup sebatang kara, nggak punya tujuan. Makanya setiap bertemu orang meminta-minta, kalau nggak dikasih tensinya naik, merasa terzalimi katanya," ucap Aiptu tumijo selaku Ps Kasium Polsek Baros, Rabu (24/4).

"Saya ajak bicara secara persuasif agar lebih tenang. Lalu dibelikan nasi padang dan lain-lain. Kemudian saya antar ke stasiun, karena tiga hari sebelumnya dia berangkat ke Sukabumi naik kereta dari Cipatat," ujarnya.

Kapolsek Baros Kompol Iman Prayitno pun membenarkan hal tersebut. Dia menduga wanita itu memiliki permasalahan dalam kesehatan mental.

"Sudah diantar mau pulang ke Cipatat. Kelihatannya orang lagi bingung. Ibunya dibawa cuma numpang salat, langsung bilang mau pulang ke Cipatat akhirnya diantar ke stasiun untuk pulang ke Cipatat tapi tidak ada kejadian diamankan ya," kata Iman.***