Menanti Aksi Nyata Membangun Desa

Menanti Aksi Nyata Membangun Desa

WJtoday, Bandung - APBD Provinsi Jabar, dengan jumlah volume anggaran mencapai Rp 42, 14 triliun,  telah menempatkan jumlah volume belanja mencapai Rp. 40, 23 triliun.

Selanjutnya, dari program yang dibuat tercatat adanya 11 program prioritas. Dari  ke-11 program prioritas tersebut,  salah satu yang menjadi program prioritas adalah program gerakan membangun desa 

Gerakan membangun desa sangat dinanti implementasinya mengingat jumlah penduduk yang tinggal di desa menempati proporsi terbesar yang mencapai 72, 38 persen.

Hal ini, diungkapkan Anggota Komisi I DPRD Jabar, H. Syahrir, SE, M.Ipol, dalam keterangannya kepada media baru-baru ini.

Syahrir, dalam keterangannya mengatakan hadirnya gerakan membangun desa , diharapkan bisa merata dilaksanakan di semua desa yang saat ini di Jabar mencapai 5. 312  desa.

Penetapan gerakan membangun desa sebagai salah satu program prioritas, berimplikasi pada adanya bantuan keuangan ke seluruh desa.

Harapannya, bantuan keuangan tersebut, dapat memberikan manfaat seluas-luasnya bagi desa tersebut, terutama untuk meningkatkan kualitas pembangunan di desa, baik untuk peningkatan kualitas infrastruktur maupun penguatan pembangunan ekonomi.

Syahrir, lebih lanjut mengatakan melalui gerakan membangun desa, dari sisi tata kelola pemerintahan diharapkan mampu menghadirkan penataan desa 

Dari sisi tata kelola pembangunan , ke depan penataan desa secara bertahap bisa memfasilitasi desa baru hasil pemekaran, dimana dengan mempertimbangkan kondisi jumlah penduduk, untuk desa yang penduduknya sudah mencapai di atas 6.000 orang, desa tersebut sudah layak untuk dimekarkan.

Dengan mempertimbangkan indikator tersebut, desa yang layak dimekarkan menjadi desa baru di Jabar mencapai 1.378 desa.

Fasilitasi Pemerintah Provinsi Jabar dalam mewujudkan pembangunan desa tak berhenti didukungan anggaran.

Peran Pemerintah Provinsi Jabar, saat ini juga dibutuhkan untuk secara reguler melakukan pembinaan.

Pembinaan yang diharapkan, ujar Syahrir  mampu menghadirkan kemampuan desa untuk mandiri energi, desa bisa berdaya menghadapi pandemi dan mempunyai kualitas dalam penguatan ketahanan pangan.

Syahrir mengatakan ada Tiga prioritas agenda Pembangunan Desa. Pertama, memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas. Kedua, mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan. Dan ketiga, meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

"Manusia merupakan sumber modal utama pembangunan nasional untuk menuju pembangunan yang inklusif dan merata di seluruh wilayah,” pungkasnya.***