Mengenal KB Koyo, Alat Kontrasepsi yang Praktis Digunakan

Mengenal KB Koyo, Alat Kontrasepsi yang Praktis Digunakan

WJtoday, Jakarta - Alat kontrasepsi kini telah tersedia dalam banyak bentuk. Pil KB, suntik, dan kondom termasuk alat kontrasepsi paling populer untuk merencanakan kehamilan. Ternyata ada pula alat kontrasepsi yang bentuknya mirip koyo.

Meski tak sepopuler jenis alat kontrasepsi lainnya, alat kontrasepsi ini diyakini sama ampuhnya dengan KB pil, KB suntik, hingga kondom. KB jenis ini juga diklaim lebih unggul dibanding pendahulunya dari segi penggunaan.

Alat kontrasepsi ini memiliki cara pakai yang sama dengan koyo pereda sakit persendian, yakni ditempel di area tertentu di tubuh Anda.

Koyo KB atau dikenal juga dengan sebutan kontrasepsi transdermal adalah lembar lengket yang bisa ditempel di beberapa area tubuh. Misalnya di lengan, punggung, perut bagian bawah, atau area lain di tubuh.

Jenis KB ini masuk golongan alat kontrasepsi hormonal. Pasalnya, KB jenis ini bisa mengirim hormon yang mirip pil KB ke sistem tubuh sehingga efek yang ditimbulkan pun akan sama. Bedanya, jika pil harus diminum setiap hari, koyo tidak perlu dan jauh lebih praktis.

Pada satu lembar koyo KB mengandung hormon estrogen dan progesteron mirip dengan hormon yang dibuat tubuh manusia secara alami.

Bekerja seperti pil KB, kombinasi hormon progesteron dan estrogen yang berada di dalam koyo KB dipercaya dapat menghentikan ovulasi.

Sehingga ketika tidak ada ovulasi berarti tidak ada sel telur untuk dibuahi oleh sperma, sehingga kehamilan tidak dapat terjadi.

Saat ditempel, koyo ini akan bekerja dengan mengirimkan hormon estrogen dan progestin lewat kulit ke aliran darah. Hormon ini akan menjaga indung telur melepaskan telur saat masa subur. Dia juga akan mengentalkan lendir serviks, agar sperma yang masuk tidak bergerak dengan leluasa.

Efektivitas alat kontrasepsi yang bentuknya mirip koyo ini bisa mencapai 99 persen menunda kehamilan. Dengan catatan, koyo harus dipasang dengan benar.

Alat kontrasepsi bentuk koyo tidak bisa digunakan sekali lalu dibuang. Bagi Anda yang pertama kali menggunakan KB jenis ini harus menempelkannya selama kurang lebih tujuh hari.

disarankan untuk menggunakan koyo KB pada hari pertama siklus menstruasi atau hari minggu pertama setelah siklus menstruasinya dimulai.

Penggunaan koyo KB disarankan untuk diganti seminggu sekali selama 3 minggu berturut-turut. Pada jeda satu minggu tanpa koyo KB, Anda akan mengalami pendarahan yang mirip menstruasi, namun tidak semua wanita akan mengalami hal ini.

KB koyo juga bebas diletakkan di area tubuh manapun. Hal yang pasti KB ini harus ditempel di area tubuh yang kering dan bersih serta tidak terlalu banyak rambut dan kulit yang iritasi.

Tak semua wanita dapat menggunakan koyo KB. Beberapa wanita yang tidak dianjurkan untuk menggunakan koyo KB adalah:

• Berusia 35 tahun atau lebih dan merokok

• Memiliki nyeri dada atau riwayat serangan jantung, stroke, atau tekanan darah tinggi yang parah

• Memiliki riwayat penggumpalan darah

• Memiliki riwayat kanker payudara, rahim atau hati

• Beratnya lebih dari 198 pon (90 kilogram)

• Memiliki penyakit hati atau migrain dengan aura

• Memiliki komplikasi terkait diabetes pada ginjal, mata, saraf atau pembuluh darah

• Mengalami pendarahan vagina yang tidak dapat dijelaskan

• Menguningnya bagian putih mata atau kulit (jaundice) selama kehamilan atau saat menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya

• Akan menjalani operasi besar dan tidak akan bisa bergerak seperti biasa

• Sedang mengonsumsi obat atau suplemen herbal

• Sensitif terhadap bagian mana pun dari patch

Selain manfaat dan penggunaannya yang cukup mudah, alat kontrasepsi bentuk koyo ini juga memiliki beberapa efek samping.

Meskipun tidak semua wanita akan mengalaminya, berikut beberapa efek samping yang mungkin muncul saat menggunakan koyo KB:

- sakit kepala,

- payudara bengkak,

- mual dan muntah,

- ruam merah pada area yang ditempel koyo,

- perubahan suasana hati,

- kram saat menstruasi.

Hal terbaik yang perlu Anda lakukan sebelum menggunakan alat kontrasepsi bentuk koyo ini adalah konsultasi ke dokter agar semua efek samping ini bisa dicegah.***