Menhub: Ada 68 Perjalanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung per Hari

Menhub: Ada 68 Perjalanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung per Hari
Lihat Foto

WJtodayJakarta - Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan kereta cepat Jakarta-Bandung atau KCJB akan berhenti di lima stasiun yang saat ini sudah siap untuk mendukung pengoperasiannya.

Selain itu, KCJB juga bisa dimanfaatkan oleh penumpang dengan 68 perjalanan setiap hari.

“Dengan harga tiket yang masih tergolong cukup terjangkau penumpang dapat membeli fasilitas yang bisa mereka nikmati selama perjalanan,” ujar dia dalam konferensi pers virtual pada Jumat, (5/8/22).

Dia juga berharap pembangunannya segera dirampungkan, sehingga pada November 2022 bisa menjalani tes dinamis. “Bertepatan dengan momen G20 yang diadakan di Indonesia,” kata dia.

Menurut Budi, KCJB adalah proyek persahabatan antara Indonesia dan Cina yang membanggakan dan selalu dibahas dalam pertemuan pimpinan kedua negara. Juga merupakan megaproyek yang diharapkan membantu dan meningkatkan konektivitas antara 2 kota yang menjadi tujuan utama. 

KCJB, Budi berujar, hadir dengan menawarkan keunggulan yang salah satunya waktu tempuh yang singkat akrena kecepatannya 450 kilometer per jam.

“Penumpang hanya butuh 36-45 menit yang sebelumnya kurang lebih 2,5 jam untuk sampai ke tujuan antara Jakarta atau Bandung,” tutur Budi.

Lebih lanjut, Budi menuturkan, proyek besar ini mempunyai peran penting dalam transportasi masa depan perkeretaapian nasional. Dengan peningkatan standar kualitas pelayanan, yang berorientasi pada customer dan mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan, serta efisiensi waktu.

Oleh karenanya, Budi mengimbau agar kecepatan waktu konstruksi dan integrasi sistem daoat dipercepat. Sehingga dengan keunggulan dari modal kereta sebagai transportasi massal yang ramah lingkungan, tentu menjadi harapan agar msayarakat dapat beralih untuk menggunakan transportasi publik.

Selain aspek keselamatan dan keamanan, katanya, manfaat efisiensi watu juga merupakan aspek lain yang tidak dapat dijumpai ketika menggunakan kendaraan pribadi. Dengan beroperasinya KCJB diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan solusi dari pergerakan dinamis masyarakat.

“Juga mendukung dalam pemerataan ekonomi di berbagai wilayah. Oleh karenanya mari kita dukung proyek KCJB agar dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan,” kata Budi Karya.

Hari Jumat (5/8/22) kemarin pengiriman perdana rangkaian kereta cepat (EMU) dan kereta inspeksi (CIT) mulai dikirimkan dari Cina ke Indonesia.  Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan pengiriman perdana yang menandai sejarah antara kedua negara. 

“Karena ini adalah pertama kalinya pengiriman EMU kereta api cepat dari Tiongkok ke luar negeri,” ujar dia.

Dwiyana mengatakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) hadir sebagai wujud nyata dari kerja sama strategis antara Indonesia dan Cina. Proyek ini, kata dia, merupakan bagian dari program strategis nasional di bidang infrastruktur yang diamanatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden Xi Jinping untuk membangun konektivitas masa depan yang andal nyaman dan modern.

Saat ini, Dwiyana melanjutkan, progres investasi dari proyek KCJB sudah mencapai 85 persen. Namun, masih menyisakan beberapa pekerjaan, penyelesaian tunnel dua, kemudian pre loading, track laying, dan tentunya juga penyelesaian stasiun.

Menurut dia, sebagai pionir dari kereta cepat khususnya di Asia Tenggara, kehadiran KCJB ini akan sangat ditunggu-tunggu oleh masyrakat Indonesia. Selain itu diharapkan bisa membuat konektivitas antara Jakarta-Bandung semakin cepat.

“Pilihan masyarakat juga akan semakin banyak, khususnya untuk moda transportasi yang ramah lingkungan, seperti kereta api cepat ini,” kata Dwiyana.***