Petugas Gabungan di Tasikmalaya Antisipasi Penimbunan Bahan Pokok

Petugas Gabungan di Tasikmalaya Antisipasi Penimbunan Bahan Pokok

WJtoday, Kab Tasikmalaya -  Petugas gabungan dari pemerintah daerah kabupaten dan Kepolisian Resor Tasikmalaya memantau ketersediaan bahan kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional di daerah itu untuk mengantisipasi penimbunan barang yang dapat merugikan masyarakat.

"Kami tentu akan melakukan pengawasan yang ketat," kata Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono di Tasikmalaya, Kamis (30/12/2021).

Diutarakannya, Polres Tasikmalaya telah menerjunkan sejumlah personel untuk melakukan pengawasan, mulai dari pendistribusian hingga ketersediaan kebutuhan pangan pokok masyarakat.

Pihaknya memastikan tidak akan ada penimbunan barang kebutuhan pokok masyarakat. Jika hal itu terjadi di lapangan akan dilakukan tindakan tegas sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Kalau ada yang nakal-nakal dan terbukti ada permainan yang merugikan masyarakat, kami akan tindak," tegasnya.

Baca juga: Ketua DPR Minta Pemerintah Kendalikan Harga Bahan Pokok

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya melalui dinas terkait juga telah melakukan inspeksi untuk memastikan ketersediaan barang pokok, termasuk mengecek langsung harga jual barang di pasaran yang dilaporkan ada kenaikan pada akhir tahun.

Kepala Dinas UMKM Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Tasikmalaya Iwan Ridwan menyatakan hasil inspeksi di Pasar Singaparna diketahui barang pokok tersedia aman.

Iwan menyebut ada beberapa komoditas yang dilaporkan pedagang terjadi kenaikan harga, salah satunya cabai rawit, bahkan ditemukan ada harga jual barang yang berbeda-beda padahal masih dalam satu blok pasar.

"Kami temukan ada perbedaan harga jual kebutuhan yang sama di pasar yang sama," ujarnya. 

Dia mengungkapkan, harga jual cabai rawit berbeda-beda, ada yang menjual Rp80 ribu, Rp90 ribu, dan Rp100 ribu dalam satu lingkungan pasar yang sama.

Temuan itu, menurut dia, diduga karena adanya permainan dari distributor maupun pedagang yang nakal untuk mendapatkan keuntungan lebih besar di tengah masa pergantian tahun.

"Ternyata ditelusuri karena dari luar barangnya, distributornya, jadi ada persaingan harga, kami kan upayakan komoditas lokal nantinya yang dijual di pasar tradisional," kata Iwan.  ***