Puncak Penyebaran Omicron di Afrika Selatan Mulai Mereda

Puncak Penyebaran Omicron di Afrika Selatan Mulai Mereda
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Afrika Selatan adalah salah satu negara yang pertama kali melaporkan Covid-19 varian Omicron. Negara itu juga sempat mengalami lonjakan kasus baru pada awal Desember, tapi kini pejabat kesehatan setempat mengatakan bahwa puncak penyebarannya telah mereda.

Ilmuwan penyakit menular terkemuka Afrika Selatan, Salim Abdool Karim, menjelaskan bahwa negaranya telah melewati puncak kasus baru Omicron

“Jika varian sebelumnya menyebabkan gelombang berbentuk seperti Kilimanjaro, Omicron lebih seperti kami mendaki sisi utara Gunung Everest," ujar Karim pada Rabu (23/12/2021).

Karim melanjutkan bahwa tren kasus baru saat ini lebih mengarah ke selatan. Namun, minggu lalu Omicron menyumbang hampir setiap kasus baru di Afrika Selatan, tapi data terbaru menunjukkan ada awal penurunan yang lambat.

National Institutes for Communicable Diseases menemukan bahwa pada 22 Desember, rata-rata tujuh hari kasus baru positif adalah 29,8 persen, sedikit turun dari hari sebelumnya 30,1 persen. Washington Post mencatat bahwa seminggu yang lalu Afrika Selatan mengalami tingkat positif yang meroket, tapi minggu ini telah terjadi perubahan dalam tingkat Covid-19 dan fasilitas pengujian tidak terlalu tertekan.

Afrika Selatan juga memutuskan untuk tidak memberlakukan lockdown atau pembatasan aktivitas lainnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatakan awal bulan ini bahwa meskipun Omicron melonjak sebesar 93 persen di negara-negara di Afrika, ada data awal yang menunjukkan bahwa rawat inap di seluruh Afrika Selatan tetap rendah.

Mengenai mengapa Afrika Selatan mengalami penurunan tajam dalam kasus Omicron, Karim menjelaskan bahwa peningkatan kasus yang cepat dan tingkat keparahan penyakit yang lebih rendah bisa menjadi faktor. Namun, itu juga bisa karena di Afrika Selatan lebih dari 70 persen populasi sebelumnya telah terinfeksi varian Covid-19 lainnya, memberikan populasi mereka respons antibodi yang lebih kuat.

"Di Afrika Selatan, berbagai varian, bahkan yang sangat bermutasi, tidak cukup banyak orang yang tersisa untuk menginfeksi," kata Karim.

Pada dasarnya, apa yang terjadi di Afrika Selatan adalah kabar baik bagi semua orang, meskipun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menunjukkan minggu ini bahwa varian Omicron mencakup sekitar 73 persen dari semua kasus baru Covid-19 Amerika.***