Syahrir DPRD Jabar: Kesadaran Patuhi Prokes Bisa Tekan Laju Penularan Covid-19

Syahrir DPRD Jabar: Kesadaran Patuhi Prokes Bisa Tekan Laju Penularan Covid-19

WJtoday, Bandung  - UNTUK mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, perlu dilakukan pendekatan secara pentahelix, yaitu melibatkan unsur pemerintah, akademisi, swasta, komunitas, dan masyarakat. 

Satgas menekankan prinsip 3K (Komunikasi, Koordinasi dan Kolaborasi) dengan pemerintah dan satuan tugas penanganan Covid-19 di daerah serta pemangku kepentingan terkait lainnya. 

Jumlah testing dan tracing juga terus ditingkatkan serta mengoptimalkan peran pos komando (posko) desa/kelurahan untuk memperketat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala Mikro.

Namun, semuaya upaya yang dilakukan tak akan berhasil menekan lonjakan kasus Covid-19 saat ini tanpa disertai kesadaran disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).

"Kuncinya adalah kesadaran masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Tidak hanya tanggung jawab pemerintah mengatasi lonjakan kasus, tapi juga kolaborasi dengan partisipasi tinggi dari masyarakat." kata anggota Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat Syahrir, di Bandung, Kamis (17/6/2021).

"Terbukti, abai akan kesadaran protokol kesehatan pada libur lebaran lalu memicu kembali lonjakan jumlah kasus Covid-19 secara nasional, dan juga di Jabar." imbuhnya.

Legislator dari partai Gerindra ini menambahkan, salah satu penyebab longgarnya kesadaran prokes adalah masyarakat merasa aman ketika daerahnya tidak berada di zona merah.

"Perlu diingatkan, mau zona merah atau zona yang lain, masyarakat harus tetap sadar terapkan prokes. Selama pandemi belum berakhir, kunci penekanan kasus infeksi Covid-19 adalah kesadaran dan disiplin, kita belum lalui masa pandemi." ujar Syahrit.

Untuk itu, Syahrir berpendapat perlu adanya pendekatan ke masyarakat dilakukan dengan cara-cara persuasif dengan menempatkan masyarakat sebagai subjeknya.

“Tokoh adat, ulama, guru ngaji, pembimbing rohani di masa pandemi ini bisa menggerakkan kesadaran masyarakat  dengan cara menyisipkan pesan protokol kesehatan dalam ceramah,”  ujarnya.

Dia pun mengutarakan pendapat,  lonjakan kasus saat ini terjadi karena adanya libur panjang yang diikuti laju perjalanan penduduk yang masif. Ketika mobilitas naik, kepatuhan protokol kesehatannya turun. 

"Penurunan kesadaran prokes ini pemicu utama meningkatnya kasus, dan di depan ada libur Iduladha. Harus ada upaya keras kita bersama agar tidak terjadi kerumunan. Memakai masker jadi kewajiban. Kemudian ada pembatasan mobilitas dan aktivitas." pungkasnya.  ***