Ukraina Disebut Terlibat dalam Serangan di Gedung Konser Crocus City Hall Moskow-Rusia

Ukraina Disebut Terlibat dalam Serangan di Gedung Konser Crocus City Hall Moskow-Rusia

WJtoday, Jakarta - Kremlin mengungkapkan telah menangkap empat pria yang diduga terlibat langsung dalam insiden penembakan massal dalam acara konser di Moskow.

"Dinas khusus dan lembaga penegak hukum di wilayah Bryansk, dekat perbatasan dengan Ukraina, menahan empat tersangka dari antara mereka yang melakukan serangan teroris di gedung konser Balai Kota Crocus," kata Komite Investigasi Rusia, dikutip dari CNN.

Menurut media pemerintah RIA Novosti, senjata yang digunakan oleh para teroris telah dipersiapkan sebelumnya di tempat persembunyian, FSB (Dinas intelijen Rusia) melaporkan.

Kantor berita milik negara Rusia TASS juga melaporkan bahwa para penyerang memiliki kontak di pihak Ukraina. Serangan teroris di Balai Kota Crocus direncanakan dengan cermat.

Ukraina pun dengan tegas membantah adanya hubungan dengan serangan tersebut. Seorang pejabat, Mykhailo Podolyak, mengatakan dalam sebuah postingan di X pada hari Jumat (22/3/2024) bahwa Ukraina tidak pernah menggunakan metode teroris. "Itu selalu tidak ada gunanya," bunyi cuitan itu.


AS Bela Ukraina, Yakin ISIS Bertanggung Jawab atas Insiden di Moskow

Amerika Serikat (AS) meyakini ISIS adalah yang bertanggung jawab atas insiden penembakan massal dalam sebuah konser di Moskow, Rusia, Jumat (22/3/2024).

Seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dalam sebuah pernyataan kepada Sputnik, membantah rumor adanya keterlibatan Ukraina dalam serangan itu.

ISIS bertanggung jawab penuh atas serangan ini. Sama sekali tidak ada keterlibatan Ukraina,” kata juru bicara tersebut pada Sabtu (23/3/2024) waktu setempat.

Sebelumnya, Kremlin mengungkapkan telah menangkap empat pria yang diduga terlibat langsung dalam insiden penembakan massal dalam acara konser di Moskow.

"Dinas khusus dan lembaga penegak hukum di wilayah Bryansk, dekat perbatasan dengan Ukraina, menahan empat tersangka dari antara mereka yang melakukan serangan teroris di gedung konser Balai Kota Crocus," kata Komite Investigasi Rusia, dikutip dari CNN.

Menurut media pemerintah Rusia, RIA Novosti, senjata yang digunakan oleh para teroris telah dipersiapkan sebelumnya di tempat persembunyian, FSB (Dinas intelijen Rusia) melaporkan.

Kantor berita milik negara Rusia TASS juga melaporkan bahwa para penyerang memiliki kontak di pihak Ukraina. Serangan teroris di Balai Kota Crocus direncanakan dengan cermat.

Ukraina pun dengan tegas membantah adanya hubungan dengan serangan tersebut. Seorang pejabat, Mykhailo Podolyak, mengatakan dalam sebuah postingan di X pada hari Jumat (22/3/2024) bahwa Ukraina tidak pernah menggunakan metode teroris. "Itu selalu tidak ada gunanya," bunyi cuitan itu.


Sebelumnya, sumber tidak resmi menerbitkan gambar mobil Renault putih, serupa dengan yang terekam dalam video di luar aula pada Jumat, yang berhenti di jalan raya selatan kota Bryansk pada Sabtu (23/3/2024) dini hari. Gambar-gambar menunjukkan bahwa bangunan tersebut rusak parah.

Diketahui jumlah korban tewas dalam serangan itu sejauh ini tercatat 133 orang, menurut data terbaru. Sementara Margarita Simonyan, pemimpin redaksi kelompok media RT dan Rossiya Segodnya, mengatakan bahwa angka kematian sebenarnya sudah mencapai 143 orang.

Sebelas orang telah ditahan terkait serangan itu, termasuk empat orang yang bertanggung jawab langsung, kata FSB. Keempatnya ditahan di Bryansk yang berbatasan dengan Ukraina dalam waktu yang berbeda beberapa jam.***