Usai Dipecat PDIP, Sejumlah Pintu Partai Politik 'Terbuka' untuk Budiman Sudjatmiko

Usai Dipecat PDIP, Sejumlah Pintu Partai Politik 'Terbuka' untuk Budiman Sudjatmiko
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Politikus Budiman Sudjatmiko kini tengah menjadi sorotan usai dipecat PDI Perjuangan. Budiman resmi dipecat sebagai kader PDI Perjuangan per hari ini, Jumat, 25 Agustus 2023.

Kuat dugaan pemecatan Budiman usai mendukung Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menjadi Calon Presiden (Capres). Budiman diduga secara terang benderang berdansa politik dengan Prabowo.

Sejumlah Pintu Parpol Terbuka

Merdekanya Budiman tanpa partai politik (parpol) menjadi daya tarik sejumlah parpol. Sejumlah parpol pun tawarkan Budiman untuk bergabung.

Sebut saja PKB, Gerindra PSI hingga partai milik Fahri Hamzah, 

Gerindra: Cita-cita Politiknya Sama dengan Kami

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman menilai eks politikus PDI-P Budiman Sudjatmiko memiliki cita-cita politik yang sama dengan Partai Gerindra.

Oleh karena itu, menurutnya, Gerindra membuka pintu untuk Budiman Sudjatmiko bila ingin bergabung.

"Kalau saya lihat cita-cita perjuangan Pak Budiman dengan Partai Gerindra kurang lebih sama, menjadikan Indonesia lebih maju, bangsa yang besar, menyejahterakan rakyat. Kurang lebih cita-cita politik beliau itu sama dengan cita-cita politik Gerindra," kata Habiburokhman, Sabtu (26/8/2023).

Kendati begitu, hingga saat ini, belum ada pernyataan dari Budiman Sudjatmiko ke Partai Gerindra untuk bergabung.

Namun, ia mengatakan, secara umum Gerindra merupakan partai terbuka yang mempersilakan seluruh warga bergabung, asal menerima Pancasila sebagai dasar negara. Kemudian, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika.

"Yang penting menerima empat pilar kebangsaan, kami bisa menerima siapapun jadi anggota partai," ujar Habiburokhman.

Lebih lanjut, ia tidak ingin berkomentar lebih lanjut mengenai pengaruh Budiman di internal partai jika resmi bergabung.

"Saya tidak tahu apakah bergabung atau tidak, tidak berasumsi. Tapi kalau ideologi, cita-cita politik, idealismenya, beliau itu idealismenya adalah menjadikan rakyat sejahtera, beliau itu kan salah satu pelopor UU Desa. Begitu juga Gerindra terdepan dalam perjuangkan masyarakat desa, kita nyambung," katanya.

PSI Buka Pintu jika Budiman Sudjatmiko Ingin Bergabung usai Dipecat dari PDIP

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membuka pintu jika Budiman Sudjatmiko ingin bergabung usai dipecat dari PDIP buntut mendukung bacapres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), Prabowo Subianto.

Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara PSI, Sigit Widodo dalam cuitan di akun X (dulu Twitter) pribadinya, @sigitwid pada Jumat (25/8/2023).

Awalnya, Sigit menghormati keputusan Budiman Sudjatmiko yang tidak ingin bergabung ke partai politik (parpol) manapun untuk sementara waktu.

Sekilas informasi, keputusan Budiman tersebut sempat disampaikannya setelah menghadiri acara bertajuk Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) yang digelar PSI di Tenis Indoor Senayan pada Selasa (22/8/2023).

Hal itu disampaikannya menanggapi gonjang-ganjing putusan PDIP buntut dukungannya kepada Prabowo.

"Kami di PSI memahami kesedihan Bung @budimandjatmiko dan menghormati keputusannya jika mau jadi jomblo politik dahulu untuk sementara waktu," katanya.

"Saya tahu Bung Budiman bukan sosok yang mudah pindah ke lain hati, apalagi menjelek-jelekkan yang lama setelah pindah ke yang baru," sambung Sigit.

Lalu, Sigit mengatakan jika Budiman sudah siap untuk berpartai lagi, maka PSI selalu terbuka ketika mantan aktivis '98 itu mau bergabung.

"Jika nanti kesedihan Bung Budiman sudah sedikit memupus dan sudah siap berpartai lagi, pintu PSI selalu terbuka lebar bagi orang idealis yang punya gagasan besar untuk Indonesia sepert Bung Budiman," kata Sigit.

PKB Buka Pintu untuk Budiman Sudjatmiko

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid mengatakan pihaknya membuka pintu kepada Budiman Sudjatmiko untuk bergabung. Sebab Budiman dinilai memiliki misi perjuangan yang sama dengan PKB.

“Ya memang, saya pikir kalau pak Budiman dengan PKB ya itu selain soal usia ya, itu hampir sama, punya kemiripan. Ya kalau pak Budiman mau ke PKB ya dengan senang hati,” kata Jazilul melalui keterangannya, dikutip Sabtu (26/8/2023).

Menurutnya, banyak kader PKB yang berlatar belakang sama dengan Budiman yakni aktivis 1998. Sehingga hal itu menjadi nilai tambah bagi Budiman.

Jazilul mengatakan PKB siap memberikan tempat bagi Budiman jika nantinya ingin bergabung. Salah satunya menjadikan Budiman sebagai calon legislatif (caleg).

“Mudah-mudahan cocok gitu kan, saya pikir cocok. Kalau mau nyaleg di PKB ya silakan, masih ada waktu,” kata Jazilul.

Perjalanan Karier Politik Budiman Sudjatmiko 

Budiman Sudjatmiko bukan politikus sembarangan, perjalanannya di dunia politik sudah terlihat sejak duduk di bangku SMP Negeri 1 Cilacap.

Ia dikenal aktif di berbagai kegiatan diskusi dan organisasi.

Setelah lulus pada 1986, Budiman pernah duduk di bangku SMA Negeri 8 Bogor, lalu pindah ke SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dan lulus pada 1989.

Di masa-masa remajanya Budiman kemudian meneruskan dunia pendidikannya di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Ia kemudian terjun diri di community organizer, melakukan proses pemberdayaan politik, organisasi dan ekonomi di kalangan petani dan buruh perkebunan di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Akibat kegiatannya ini pula, Budiman tidak sempat menyelesaikan kuliahnya alias Drop Out (DO).

Pendirian PRD dan Dipenjara saat Orde Baru

Pada tahun 1996, Budiman mendeklarasikan Partai Rakyat Demokratik (PRD).

Perjalanan karier di dunia politik pertamanya terhenti. Ia dipenjara oleh pemerintah Orde Baru dan divonis 13 tahun penjara.

Namun Budiman dipenjara hanya selama tiga tahun, karena dianggap sebagai dalang insiden peristiwa 27 Juli 1996.

Peristiwa Sabtu Kelabu

Peristiwa 27 Juli 1996 disebut sebagai Sabtu Kelabu, satu peristiwa penyerbuan kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia di Jl. Diponegoro, Jakarta.

Pertikaian terjadi di antara para pendukung Partai Demokrasi Indonesia (PDI) yang telah pecah untuk memperebutkan kantor DPP mereka yang terletak di Jl. Diponegoro 58 Jakarta Pusat.

Peristiwa itu mendapat perlawanan dari pendukung PDI dan juga rakyat Jakarta yang menyebabkan kebakaran di mana-mana di kota Jakarta pada 27 Juli.

Pengusutan dilakukan dan Budiman dituduh sebagai dalang karena dianggap menjadi dalang Mimbar Bebas selama sebulan sebelumnya.

Karena kemenangan gerakan demokrasi, Budiman hanya menjalani hukuman selama 3,5 tahun setelah diberi amnesti oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada 10 Desember 1999.

Bergabung ke PDIP dan Jadi Pendiri Repdem

Budiman kembali muncul ke permukaan pada akhir 2004 dan bergabung dengan PDI Perjuangan.

Ia juga membentuk Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), organisasi sayap partai.

Budiman akhir menembus kursi DPR RI dari PDI Perjuangan pada periode 2009-2019 dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VIII: Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Cilacap.

Budiman juga duduk di komisi II di bidang pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara, dan agraria; dan juga merupakan Wakil Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Desa.

Aktivitas di Socdem Asia

Di level internasional, Budiman terlibat aktif menjadi pengurus Steering Committee dari Social-Democracy Network in Asia (Jaringan Sosial-Demokrasi Asia).

Sampai sekarang ini juga Budiman memegang posisi sebagai Pembina Utama di Dewan Pimpinan Nasional organisasi Parade Nusantara.

Ini adalah organisasi yang menghimpun para kepala desa dan seluruh perangkat desa di seluruh Indonesia yang memiliki agenda utama memperjuangkan pengesahuan RUU pembangunan pedesaan.

Pembentukan UU Desa

Budiman Sudjatmiko terlibat aktif mempelopori penyusunan Undang-Undang Desa pada tahun 2009.

Ia meyakinkan penyusunan RUU Desa kepada konstituennya saat berkampanye di pemilihan legislatif.

Kemudian diwujudkannya dengan kinerja penyusunan RUU tersebut, setelah sebelumnya ide serupanya tidak berhasil terwujud sejak 2005.

Setelah berhasil masuk ke Senayan (DPR RI), Budiman Sudjatmikio menjadi jangkar politik bagi para pegiat desa.

Contohnya ia pernah mempertemukan pegiat desa dengan Komisi II secara institusional dan personal.

Terwujudnya Parade Nusantara (2009) di bawah pimpinan Sudir Santosa, dan Budiman Sudjatmiko juga hadir sebagai pembinanya.

Posisi tersebut mendorognya untuk mewujudkan Undang-Undang tersebut semakin kuat, dan puncaknya pada September hingga Desember 2011.

Akhirnya atas desakan yang ada, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengeluarkan ampres RUU Desa pada Januari 2012.

DPR RI kemudian membentuk Pansus RUU Desa yang dipimpin oleh Ketua Akhmad Muqowam (PPP), serta wakil ketua Budiman Sudjatmiko (PDI Perjuangan), Khatibul Umam Wiranu (Demokrat) dan Ibnu Munzir (Golkar).

Aktivitas di Media Sosial

Budiman Sudjatmiko salah satu politikus yang tergolong aktif di media sosial, terutama Twitter.

Tak jarang cuitan-cuitannya di Twitter selalu menjadi sorotan publik.

Pada bulan Juni 2014, Budiman kembali berseteru di media sosial dengan dengan Hutomo Mandala Putra.

Perseteruan ini seperti sebuh aroma dendam lama di antara keduanya pada tahun 1998 yang mengakibatkan tumbangnya rezim orde baru.

Dipecat PDI Perjuangan

Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan resmi memecat Budiman Sudjatmiko sebagai kader partai.

Budiman dipecat buntut dukungannya ke Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpres 2024.

Surat pemecatan itu ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, Kamis 24 Agustus 2023.***